METRO, Manado- Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan II-2021 mampu tumbuh 8,49 persen dibandingkan dengan triwulan II-2020. Terhadap triwulan sebelumnya, tumbuh sebesar 3,11 persen.
“Ini adalah capaian tertinggi selama masa pandemi. Semoga di triwulan berikutnya perekonomian kita semakin tumbuh sehingga masyarakat akan mampu beradaptasi dengan kondisi pandemi,” ujar Kepala BPS Sulut, Asim Saputra saat menyampaikan perkembangan ekonomi Sulut lewat streaming youtube, Kamis (5/8) siang.
Dijelaskan Asim, sebagian besar lapangan usaha tumbuh baik, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 70,62 persen, transportasi dan pergudangan 22,54 persen, dan konstruksi 19,04 persen.
“Dari 17 kategori lapangan usaha, hanya satu yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu real estate,” ungkapnya.
Setelah pada periode yang sama pada tahun sebelumnya terjadi pembatasan aktivitas sebagai kebijakan dari adanya penyebaran COVID-19 yang baru melanda Indonesia termasuk Sulawesi Utara, tahun ini kata Asim aktivitas mulai kembali berangsur normal walau tetap dijalankan dengan protokol kesehatan.
“Hal ini menyebabkan beberapa lapangan usaha yang mengalami pukulan yang hebat pada tahun lalu, khususnya yang berhubungan dengan pariwisata seperti penyediaan akomodasi dan makan minum serta transportasi dan pergudangan mencatatkan peningkatan yang signifikan di triwulan II-2021,” jelas Asim.
Data BPS Sulut juga mencatat, struktur PDRB Sulawesi Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2021 masih didominasi oleh lima lapangan usaha dengan share terbesar, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan besar eceran, reparasi mobil sepeda motor, konstruksi, industri pengolahan, dan transportasi dan pergudangan dengan share masing-masing sebesar 20,87 persen, 13,26 persen, 11,88 persen, 9,97 persen, dan 8,62 persen.
“Dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan II-2021, konstruksi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 2,35 persen, diikuti transportasi dan pergudangan 1,45 persen dan penyediaan akomodasi dan makan minum 0,87 persen,” tukas Asim.(71)