KORANMETRO.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) tumbuh melambat ke 5,21 persen di triwulan III tahun 2024, dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2023, yang sebesar 5,40 persen.
Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, mengatakan ekonomi Sulawesi Utara tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan di triwulan III 2024 ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang tetap kuat,” ungkap Aidil, saat menyampaikan perkembangan pertumbuhan ekonomi Sulut, pada Selasa (5/11/2024) siang.
Kata Aidil, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh paling tinggi mencapai 8,32 persen, diikuti lapangan usaha transportasi dan pergudangan; serta jasa lainnya. Pertumbuhan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, ujarnya, didorong oleh banyaknya pertemuan tatap muka yang dilaksanakan di hotel.
“Hal ini tercermin dari meningkatnya rata-rata hunian kamar hotel berbintang. Selain itu, pembukaan restoran baru, penyelenggaraan acara internasional, serta berbagai acara lokal lainnya yang turut mendorong pertumbuhan sektor ini,” ucapnya.
“Hampir semua lapangan usaha tumbuh positif, kecuali lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang yang mengalami kontraksi,” kata Aidil menambahkan.
Ia mengatakan, tiga kabupaten/kota dengan pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) tertinggi yaitu Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan, serta Bolaang Mongondow Timur. Sementara yang terendah adalah Sitaro.
“Tiga kabupaten kota dengan share terbesar yaitu Manado, Bitung, dan Minahasa,” katanya.(ian)
Komentar