METRO, Manado- Laju pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di tahun 2019 mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar 6,01 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara mencatat, ekonomi Sulut tumbuh 5,66 persen di tahun 2019. Pertumbuhan didorong oleh hampir seluruh lapangan usaha.
“Ada tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu jasa lainnya, jasa pendidikan serta pengadaan listrik, gas dan produksi es,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, Ateng Hartono, Rabu (5/2) siang.
Dijelaskan Ateng, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 15,75 persen, kemudian lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 11,94 persen, serta lapangan usaha pengadaan listrik, gas dan produksi es yang tumbuh sebesar 9,18 persen.
“Lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertanahan, dan jaminan sosial wajib, terkontraksi atau tumbuh negatif,” ujar Ateng.
Menurutnya, laju pertumbuhan di lapangan usaha jasa lainnya utamanya didorong oleh jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang pada tahun 2019 tumbuh 6,13 persen. Kemudian terjadinya peningkatan pendapatan dari jasa hiburan karena ada cukup banyak iven nasional dan internasional di Sulut serta padatnya agenda pemilu di 2019.
“Yang mendorong pertumbuhan di jasa pendidikan karena adanya iven nasional di bidang pendidikan dengan peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dan peningkatan jumlah peserta didik di lembaga pendidikan swasta,” ungkap Ateng.
Sementara yang mendorong pertumbuhan di lapangan usaha pengadaan listrik, gas, dan produksi es, menurut Ateng adalah realisasi distribusi listrik di wilayah Sulawesi Utara mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018.
“Selain itu, ada beberapa lapangan usaha yang juga mengalami pertumbuhan cukup tinggi yaitu pertambangan dan perdagangan,” kata Ateng.(71)