METRO, Manado- Satgas Penanganan Covid-19 Sulawesi Utara mencurigai sudah ada varian baru virus corona atau Variant of Concern (Alfa, Beta, Delta dan Kappa) masuk di Sulut.
Kecurigaan itu muncul setelah kasus baru Covid-19 di Sulut terus melonjak.
Di mana, pada Sabtu (03/07) ada penambahan 143 kasus baru Covid-19.
“Masyarakat Sulut harus lebih waspada terkait peningkatan kasus baru positif Covid-19 yang melonjak di Sulut,” imbau Wakil Ketua Komisi IV Careig N Runtu, Minggu (04/07).
Menurut dia, langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov( Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw terkait tes usap PCR yang diwajibkan sebagai persyaratan untuk pelaku perjalanan dari luar dan dalam negeri yang akan masuk di Sulut lewat pelabuhan dan bandara sangat tepat.
“Kebijakan itu sudah tepat. Mengingat angka Covid-19 di Sulut terus melonjak. Pemprov Sulut dalam hal ini Dinas Kesehatan juga pro aktif dan lebih ekstra dalam kinerja, karena merekalah yang sebagai garda terdepan di tengah pandemi Covid-19 di Sulut,” ujar personel Fraksi Partai Golkar DPRD Sulut itu.
Soal pemberlakuan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat seperti di Jakarta, CNR berharap tidak sampai diterapkan di Sulut.
“Untuk itu kegiatan masyarakat harus dibatasi. Lebih perketat wilayah-wilayah perbatasan di Sulut, contohnya perbatasan di BMR. Batasi masyarakat yang akan masuk kecuali urusan wajib dan mendesak. Saya mengusulkan dalam satu sampai dua minggu kedepan ini, pemerintah kiranya segera berlakukan pembatasan jam untuk setiap kegiatan masyarakat Sulut,” kata dia.
CNR berharap kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatasi virus corona ini dapat mempercepat keluar dari masalah pandemi Covid-19.(37)