METRO, Bitung- Pemkot Bitung meluncurkan Pasukan Helm Merah untuk merespon keluhan warga perihal kondisi infrastruktur publik. Peluncuran ini menyusul langkah serupa seperti ketika menghadirkan Pasukan Helm Kuning dan Rompi Hijau beberapa waktu lalu.
Peluncuran Pasukan atau Tim Helm Merah berlangsung di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) di Kecamatan Madidir, Senin (19/04) kemarin.
Pasalnya seperti halnya Tim Helm Kuning, Tim Helm Merah juga dikoordinir oleh DPU-PR. Bedanya Helm Kuning di bawah Bidang Bina Marga, sedangkan Helm Merah digerakan Bidang Sumber Daya Air.
Kepala DPU-PR Ruddy Theno menjelaskan soal kehadiran Tim Helm Merah. Menurut dia, langkah tersebut merupakan bagian dari inovasi pihaknya dalam menyikapi keluhan masyarakat.
“Ini langkah inovasi guna menjawab keluhan masyarakat. Kami hadirkan Helm Kuning dan Helm Merah untuk fast respon di lapangan. Biasanya kan begitu, masyarakat ingin keluhan yang mereka sampaikan cepat direspon,” terangnya.
Pasukan Helm Merah punya tugas yang mirip dengan Helm Kuning. Namun begitu, Pasukan Helm Merah hanya khusus merespon keluhan masyarakat terkait kondisi drainase. Itu pun tidak semua. Drainase atau saluran air di permukiman warga bukan domain mereka. Itu jadi kewenangan Dinas Perumahan dan Permukiman untuk mengurusinya.
“Jadi harus dipahami ya, Helm Merah hanya untuk saluran outlet, saluran primer dan saluran alur. Hanya yang besar-besar saja. Drainase yang alurnya dari hulu ke hilir itu kewenangan mereka. Kalau yang di rumah-rumah warga itu instansi lain,” jelas Ruddy.
Rizal Sompotan selaku Kepala Bidang Sumber Daya Air DPU-PR juga ikut menjelaskan. Menurut dia, fungsi yang melekat di Pasukan Helm Merah hanya sekedar perbaikan untuk sementara waktu.
“Jadi mohon dipahami masyarakat. Seperti yang disampaikan Pak Kadis tadi, ini fungsinya adalah fast respon. Kalau untuk perbaikan menyeluruh lain lagi. Itu butuh waktu panjang dan ada mekanisme yang harus dilalui. Jadi kita hadirkan ini untuk respon cepat supaya masyarakat senang, sambil menunggu perbaikan menyeluruh dilakukan,” paparnya.
Tim Helm Merah sendiri langsung action begitu diluncurkan. Mereka langsung mendatangi salah satu lokasi terparah yang kerap dikeluhkan warga, yaitu saluran air di pertigaan dekat Gereja Berea Wangurer. Di situ mereka langsung membersihkan material pasir yang sudah bersedimentasi cukup lama.
Lokasi tersebut memang patut diberi perhatian khusus. Pasalnya akibat sedimentasi yang terjadi, ruas jalan di lokasi itu rusak parah. Air tak lagi mengalir di drainase melainkan sudah meluap ke jalan. Akibatnya, gangguan arus lalu-lintas jadi pemandangan rutin di wilayah itu.
Menariknya, ketika Pasukan Helm Merah turun ke lokasi itu respon positif masyarakat langsung muncul. Mereka tak sekedar menonton tim itu bekerja, melainkan ikut membantu dengan membersihkan material pasir. Mereka terpanggil membantu karena sudah gerah dengan kondisi yang ada.
“Sudah cukup lama dikeluhkan tapi tidak pernah diperhatikan pemerintah. Makanya tadi lihat Helm Merah datang kami senang. Langsung spontan bantu karena ini juga untuk kepentingan kami,” ujar Denti Kubalang, salah satu warga sekitar yang ikut membantu Tim Helm Merah.
Denti pun menyatakan dukungan penuh terhadap program Pemkot Bitung, khususnya menyangkut upaya fast respon seperti yang ditunjukan saat ini. Pria paruh baya itu menyebut program dimaksud sudah sangat baik dan membantu masyarakat. Karenanya, harapan dia kedepan program semacam itu terus dimunculkan dan dipertahankan.(69)