KORANMETRO.COM- Continuously variable transmission (CVT) merupakan komponen yang berfungsi untuk meneruskan putaran yang dihasilkan oleh mesin motor pada bagian roda ban, sehingga motor dapat berjalan dan digunakan berkendara
Bisa bayangkan, betapa pentingnya komponen yang satu ini. Perawatan terhadap CVT-pun menjadi sangat penting untuk menjaga perfoma kerjanya selama berkendara di jalan
Berikut adalah beberapa tips yang menjadi fokus untuk perawatan CVT.
Drive Belt: Drive belt berkerja seperti rantai pada motor bebek dan sport. Komponen inilah yang menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Agar kinerjanya tetap optimal, perlu dilakukan pemeriksaan setiap 8000 km dan menggantinya secara rutin sesuai dengan jadwal perawatan berkala.
Atau melihat pada kondisinya. Jika secara visual drive belt terlihat mulur dan terdapat retak, itu salah satu tanda bahwa drive belt perlu diganti. Tanda lainnya bisa diketahui jika terdengar bunyi berdecit atau suara terdengar kasar saat motor dijalankan serta akselerasi sepeda motor jadi lambat dan sulit mendapatkan kecepatan sesuai kemampuan motor tersebut.
Roller Weight: Gerakan roller akibat gaya sentrifugal saat mesin berputar itu yang membuat mekanisme CVT bekerja. Secara visual, bentuk roller yang sudah berubah atau penyok merupakan tanda perlu dilakukan penggantian. Suara berisik di dalam CVT bagian depan juga bisa jadi tanda kondisi roller weight sudah tidak baik.
Kampas Kopling Matik: Kampas kopling matik perlu mendapat pemeriksaan secara rutin sesuai dangan jadwal perawatan berkala. Pada sepeda motor bermesin di bawah 150 cc interval pemeriksaannya setiap 8000 km, sedangkan untuk kapasitas mesin 150 cc ke atas setiap 12.000 km.
Namun bisa juga penggantian dilakukan lebih awal bila saat dilakukan pemeriksaan, secara visual kondisi kampas kompling sudah tipis. Indikasi kampas kopling harus diganti juga bisa dirasakan ketika sepeda motor berakselerasi. Saat tuas gas diputar, akselerasi sepeda motor terasa lambat. Bahkan ketika mesin di RPM tinggi
Agar CVT tetap awet, lakukanlah beberapa tips berikut :
Jangan gunakan bukaan gas dan putaran mesin tinggi untuk menahan gerak motor ke belakang saat berhenti di jalan menanjak
Manfaatkan rem depan untuk menahan motor agar tidak meluncur ke belakang
Lakukan service secara rutin dan service lebih sering jika sepeda motor sering melintasi area basah atau berdebu
Periksa dan bersihkan drive pulley secara berkala bersamaan adanya pemeriksaan part komponen CVT lainnya minimal setiap 8000 Km.(ahm)