METRO, Sangihe- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sangihe kembali makan korban jiwa. Dari sebelumnya dua korban dinyakan meninggal dunia akibat DBD, kini bertambah satu orang lagi. Tak hanya itu hingga saat ini kasus DBD di Sangihe sudah bertambah menjadi 17 kasus.
Menyikapi bertambahnya kasus DBD pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe bergerak cepat melakukan langkah pencegahan wabah DBD dengan melakukan koordinasi dengan aparat kecamatan.
“Koordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan dan kampung ditempuh semata-mata guna menggerakkan peran masyarakat dalam mengendalikan kebersihan lingkungan di masing-masing wilayah,” ungkap Plt Kadis Kesehatan Sangihe, Lily Rezkiah.
Dia menjelaskan, peningkatan angka kasus DBD di awal tahun 2022 ini, tidak lepas dari masalah kebersihan lingkungan yang memberikan ruang bagi nyamuk pembawa penyakit DBD untuk berkembang biak, apalagi dalam beberapa bulan terakhir curah hujan di Sangihe cukup meningkat.
“Wabah DBD mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangan biakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB),” ujarnya.
Untuk saat ini, angka kasus penderita DBD di Kabupaten Sangihe sudah mencapai angka 17 kasus, dimana satu di antaranya meninggal dunia.
”Pemerintah Kabupaten Sangihe mengimbau masyarakat untuk dapat melakukan berbagai upaya guna mencegah merebaknya wabah DBD di kalangan masyarakat di antaranya melalui 3 M Plus,” ujarnya.
Sementara itu salah satu unsur muda Sangihe, Aldy Boham meminta pemerintah dalam hal dinas Kesehatan untuk tidak selalu berteori terkait permalahan ini.
”Jadi jangan hanya menghimbau selalau menjaga pola 3M Plus namun kenyataan di lapangan tidak pernah melakukan fogging untuk memberantas DBD. karena sejauh ini dari pengamatan kami sudah tidak pernah melakukan fogging dan ini sama saja memberikan keleluasaan bagi nyamuk mematikan berkembang biak. Sehingga perlu ada perhatian nyata, jangan hanya sekedar teori himbauan bagi masyarakat,” tukasnya.(km-01)
Komentar