KORANMETRO.COM- Sepekan pasca penggusuran, kondisi Kampung Pondol, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, terpantau lengang.
Hanya ada alat berat dan dua orang petugas yang membersihkan puing-puing rumah sisa pembongkaran yang dilakukan Kamis (24/4/2025) pekan lalu. Nampak pula beberapa warga yang masih berjualan.
Puing-puing bangunan, seng, dan kayu sisa rumah warga yang dibongkar alat berat terlihat berserakan dimana-mana. Pecahan-pecahan perabot yang tak sempat diselamatkan pemilik rumah terlihat hancur berantakan.
Di akses jalan yang menghubungkan Kampung Pondol dan Kawasan Megamas, terlihat ada tenda darurat yang didirikan warga sebagai tempat tinggal sementara.
Sebelum digusur, area ini memang terkenal sebagai tempat berbelanja bagi karyawan toko dan pegawai yang berkantor di sekitar area tersebut.
Fitri, salah satu ibu rumah tangga (IRT), yang rumahnya terkena penggusuran, memutuskan bertahan di Pondol karena masih bingung hendak ke mana. Fitri mengaku rumahnya yang dibongkar merupakan peninggalan orang tua, yang sudah dihuninya sejak kecil.
Untuk sementara, ibu dua anak ini menyewa kontrakan bersama kerabatnya di Kelurahan Tuminting. Namun ia masih tetap berjualan di Pondol karena pelanggannya di sana masih banyak.
“Ini sumber penghasilan saya satu-satunya untuk bertahan hidup sehingga saya memutuskan untuk tetap berjualan,” ujar Fitri, saat ditemui wartawan media ini, Rabu (30/4/2025) siang.
Fitri mengaku sempat mencoba berjualan di sekitar kontrakan, namun omsetnya tak sebanyak ketika berjualan di Kampung Pondol. Pasalnya, kata Fitri, lokasi Pondol dekat dengan kawasan bisnis boulevard dan perkantoran.
“Di Pondol pelanggan saya banyak. Rata-rata yang belanja para pegawai kantoran dan karyawan toko,” tuturnya.
Wanita paruh baya ini kini sangat berharap perhatian dari pemerintah daerah dan uluran tangan untuk membantu dirinya bersama puluhan warga yang kena penggusuran untuk dapat memiliki tempat tinggal tetap.
“Kami di sini sangat berharap bantuan tempat tinggal atau bentuk ganti rugi agar bisa memulai kembali hidup,” katanya.(ian)
Komentar