GAGAL menjalani program latihan di Sumedang Jawa Barat karena merajalelanya Pandemi Covid-19 di Pulau Jawa memaksa Tim Paralayang Sulut melirik Kota Palu sebagai lokasi pematangan atlet khususnya di nomor Lintas Alam dan Tandem.
Menurut Asisten Pelatih Cabor Paralayang, Herry Inyo Rumondor, saat ini para atlet terfokus latihan di Gunung Tumpa di nomor ketepatan mendarat. “Setiap hari Senin hingga Kamis setiap pekan para atlet menjalani latihan sesuai dengan program. Tapi, untuk hari Jumat hingga Minggu kami berikan kebebasan kepada para atlet untuk berlatih secara mandiri,” kata Rumondor.
Dikatakan Rumondor, sebenarnya sudah diprogramkan untuk berlatih di Jawa Barat sambil mengikuti sejumlah iven di Pulau Jawa. Namun, seiring dengan Pandemi Covid-19 yang semakin meluas di Pulau Jawa dan adanya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga agenda Tim Paralayang Sulut tidak bisa diwujudkan.
Salah satu solusi, tambah Rumondor adalah mengirimkan para atlet untuk berlatih di Sulawesi Tengah khusus di Kota Palu. Sebab, di lokasi tersebut latihan nomor tandem dan lintas alam bisa lebih dioptimalkan. “Soal jadwalnya nanti disampaikan kepada Satgas PON Sulut,” imbuh Rumondor.
Sementara terkait dengan pelaksanaan PELATDA atau Training Center (TC) Dalam, Cabor Paralayang tetap akan berlatih di Gunung Tumpa Manado. Artinya, para atlet Paralayang tetap akan berdomisili atau menempati asrama atlet yang disediakan Satgas PON Sulut di Kota Manado.(dni)
