METRO- BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) berhasil menyabet bronze medal dalam kategori laporan terbaik sektor publik pada kegiatan Asia Sustainability Reporting Awards (ASRA). ASRA sendiri merupakan sebuah ajang penghargaan bergengsi untuk pembuatan laporan keberlanjutan bagi lembaga dan perusahaan. Para pemenang merupakan hasil seleksi ketat sebanyak 461 laporan dari 16 negara se-Asia.
“Meskipun belum diwajibkan oleh regulator, dalam dua tahun terakhir ini kami membentuk tim yang berdedikasi untuk mempersiapkan laporan terintegrasi berkelanjutan dan mengikuti ajang penghargaan ASRA sebagai bagian dari proses feed back bagi kami”, ungkap Evi Afiatin, Direktur Keuangan BPJAMSOSTEK.
Duta Besar Swedia untuk Singapura, H.E. Niclas Kvarnström dalam sambutannya mengatakan, saat ini pihaknya menaruh perhatian penuh terhadap pentingnya transparansi laporan sebuah lembaga karena sangat berpengaruh terhadap penyelesaian masalah-masalah global. “Sebuah lembaga yang mampu bertanggung jawab terhadap penyelesaian permasalahan tersebut tentu akan menjadi contoh yang dianut oleh sekitarnya,” ujarnya
Dari informasi yang diperoleh METRO, diketahui bahwa ASRA menggunakan sistem penjurian yang independen untuk menentukan para peraih Gold, Silver dan Bronze medal untuk laporan-laporan yang telah masuk. Selain itu para juri juga menggunakan sistem evaluasi yang ketat selama proses penilaian.
Proses penilaian terbagi menjadi tiga putaran untuk menentukan siapa yang terbaik dalam setiap kategori. Untuk menilai kualitas laporan, para juri secara komprehensif juga melihat bagaimana reputasi lembaga diantara para pemangku kepentingannya.
Evi Afiatin juga menambahkan bahwa pihaknya mengadopsi framework integraterd report yang dikeluarkan IIRC dan framework yang dikeluarkan global reporting initiatives. Kata dia, pembuatan laporan ini merupakan sebuah perjalanan dari ketidaksempurnaan yang berproses untuk terus mengalami perbaikan.
“Diawali dengan connecting the dots dari yang sudah ada, kami harapkan untuk laporan tahun 2020, merupakan satu kesatuan antara strategi institusi, rencana kerja dan kinerja keberlanjutan,” ungkapnya.
Dijelaskan Evi, BPJAMSOSTEK berkomitmen untuk mendukung pemerintah mencapai target pembagunan berkelanjutan melalui program kerja yang teringrasi sebagai bagian dari program kerja operasional institusi. “Antara lain berkontribusi pada pengurangan kemiskinan yaitu melindungi kurang lebih 41 juta pekerja dari risiko finansial melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan dan program return to work untuk membantu pekerja yang mengalami kecacatan karena kecelakaan kerja dapat kembali bekerja,” jelasnya.
Sejak diluncurkan tahun 2016, menurut Evi program return to work telah diikuti oleh 880 peserta dimana 743 peserta telah berhasil dibantu untuk kembali bekerja. BPJAMSOSTEK, kata Evi juga mendukung kesehatan masyarakat yang berkualitas lewat program promotive dan preventive dengan anggaran yang terus ditingkatkan.
“Tahun 2020 ini kami alokasikan sekitar Rp 20 miliar, serta mendukung pendidikan yang berkualitas lewat program training vokasi untuk para karyawan yang kena PHK dengan anggaran tahun 2020 sekitar Rp 260 miliar,” pungkas Evi.(*)