Fokus PON XX Papua, SK Pasang Target 3 Emas

>> Steven Kandouw.
Steven Kandouw.

USAI terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Sulawesi Utara Masa Bakti 2020-2024 pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI di Hotel Gran Puri Manado, Sabtu lalu, Drs Steven Kandouw langsung terfokus pada persiapan kontingen Sulut menuju PON XX Papua, Oktober 2021 mendatang.

Kalau sebelumnya di PON XIX Jabar Tahun 2016 Kontingen Sulut hanya mampu meraup satu medali emas dan delapan perunggu, kini SK mematok paling sedikit tiga medali emas. Karena itu program latihan yang tersisa sekitar enam bulan akan dioptimalkan guna mewujudkan target di PON XX Papua.

Bacaan Lainnya

Pesta olahraga paling akbar di Bumi Nusantara bagi SK sudah cukup akrab. Sebab, sejak dari PON XVII Kaltim 2008, SK sudah mampu membawa Cabor Gantole untuk meraih medali emas. Kemudian di PON XVIII Riau Tahun 2012, SK sebagai Bendahara Umum KONI Sulut dan terlibat langsung bersama kontingen, mampu membawa pulang 6 emas 6 perak dan 7 perunggu.

Kemudian di PON XIX Jawa Barat Tahun 2016, sebagai pimpinan kontingen dan Ketua Umum Pengprov GABSI Sulut, meski secara keseluruhan Kontingen Sulut hanya menempati peringkat ke 31 dari 34 provinsi, tapi setidaknya cabor yang dinakodai SK tampil sebagai penyelamat wajah Sulut ketika berhasil meraih satu satunya medali emas bagi kontingen Sulut.

Berbekal pengalaman di tiga PON terakhir, tampaknya SK telah memiliki strategi untuk mengangkat pamor Sulut di PON XX Papua minimal bisa melewati hasil capaian di PON XIX Jabar. Salah satu strategi yang disiapkan oleh SK tentunya mengoptimalkan potensi atlet atlet lokal Sulut yang sudah berprestasi di level nasional lewat program latihan yang terarah hingga mencapai puncak prestasi di Papua.

Selain itu, pemetaan cabang olahraga potensi medali tentu bisa menjadi alternatif dalam upaya untuk memperbaiki hasil yang kurang optimal di Jabar. Artinya, kesiapan atlet baik fisik maupun mental menjadi syarat utama untuk diberangkatkan ke PON XX Papua. Sebab, pada PON nanti, sasarannya adalah prestasi dan prestise daerah bukan lagi mencari pengalaman bertanding.(dni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan