BP2MI-Disnaker Tingkatkan Kualitas Penempatan dan Perlindungan PMI Asal Manado

>> Kepala BP2MI Manado, Hendara Makalalag (kiri) dan Kadisnaker Manado, Donald Supit.
>> Kepala BP2MI Manado, Hendara Makalalag (kiri) dan Kadisnaker Manado, Donald Supit.

METRO, Manado- Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Manado dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Manado, menjajaki peluang kerjasama guna meningkatkan kualitas penempatan dan perlindungan PMI.

Hal ini terungkap dalam kunjungan Kepala BP2MI Manado, Hendra Makalalag ke Kantor Disnaker Manado, Selasa (18/5).

Bacaan Lainnya

“Kunjungan ini sekaligus untuk menjajaki kerjasama dengan pemerintah kota dalam upaya meningkatan kualitas pra-penempatan dari calon PMI, melalui penguatan pelatihan calon pekerja, agar para pekerja ini dapat disalurkan pada sektor kerja formal di luar negeri,” ujar Makalalag.

Menurutnya, peluang kerja sektor formal di beberapa negara sedang terbuka lebar, diantaranya lowongan kerja sebagai perawat lansia ke Jepang, sebagai operator produksi di Polandia, lowongan sebagai pelayan restoran di Arab Saudi, dan sebagai mekanik di Australia. “Serta beberapa lowongan melalui program penempatan pemerintah,” ungkapnya.

Peluang kerja ini, menurut Makalalag harus dimanfaatkan dengan baik karena dapat membantu pemerintah mengurangi tingkat pengangguran serta meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Manado.

“Pekerja yang akan disalurkan pada jabatan-jabatan yang ada, haruslah diberikan pendidikan dan pelatihan agar mereka siap untuk ditempatkan sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diminta,“ jelasnya.

Senada disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja Manado, Donald Supit. Menurutnya, peluang kerja ke luar negeri akan sangat membantu pemerintah kota mengurangi tingkat pengangguran dan menambah pemasukan daerah.

“Kami akan segera menjadwalkan pertemuan antara Kepala BP2MI Manado dengan Walikota Manado agar kerjasama strategis yang dipaparkan dapat segera terealisasi,” ujar Donald.

“Disnaker juga sudah mengusulkan anggaran tahun 2022 untuk biaya pendidikan dan pelatihan bahasa bagi para pencari kerja peluang kerja ke luar negeri.”(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan