METRO, Manado- Data pada sistem informasi perkarantinaan mencatat, selama periode Januari hingga Mei 2021 terjadi peningkatan nilai sebesar 59,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Tercatat total mencapai Rp 1,8 triliun, sementara di tahun lalu hanya Rp 1,03 triliun saja.
“Tidak hanya nilai, jumlah eksportir juga meningkat dan hampir mulai banyak muncul eksportir dari kalangan generasi milenial,” ujar Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan tren kinerja ekspor di Provinsi Sulawesi Utara.
“Harus kita jaga kinerjanya, fokus pada pencapaian target dengan terobosan yang inovatif,” kata Bambang.
Menurutnya, Barantan selain melaksanakan tugas perkarantinaan, secara khusus juga bertugas untuk mengawal program strategis Kementerian Pertanian, berupa upaya peningkatan ekspor produk pertanian.
“Melalui gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian, unit pelaksana teknis karantina pertanian di seluruh Indonesia terus melakukan sinergisitas dengan entitas terkait,” katanya.
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey saat melepas ekspor sebelas ragam komoditas pertanian, di halaman Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, menyambut baik terobosan dalam kerangka gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian di daerah ini.
“Dari 15 kabupaten dan kota di Sulut, semuanya tumbuh positif dan merata. Apalagi kini, ekspor dari Sulut sudah dapat langsung ke Singapura, Cina dan Jepang,” kata Olly.(71)