METRO, Tondano- Selang tahun 2020 lalu, ternyata di Kabupaten Minahasa terdapat 177 Balita yang mengalami Stunting atau gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan.
Jumlah itu disampaikan Kepala Bapelitbangda Kabupaten Minahasa Philip Siwi usai Bupati Royke O Roring (ROR) melakukan penandatanganan komitmen untuk menunkan Stunting, Selasa (3/8) kemarin.
“Tahun 2020, dari 5691 Balita yang diukur terdapat 177 Balita Stunting atau 3,1 persen,” kata Siwi.
Sementara Bupati menyatakan komitmen untuk melaksanakan Percepatan Penurunan Anak Kerdil atau juga dikenal dengan istilah Stunting. Komitmen tersebut dituangkan dalam pernyataan yang ditanda-tangani Bupati serta diketahui Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Kementerian Sekretariat Negara RI Suprayoga Hadi.
Dalam komitmen tersebut, ROR menyatakan upaya Pemkab Minahasa dilaksanakan dengan melakukan aksi konvergensi atau integrasi melalui beberqpa kegiatan yakni pemetaan program, kegiatan dan sumber pembiayaan penurunan stunting hingga ke desa/kelurahan. Selanjutnya, melaksanakan pertemuan daerah dengan seluruh organisasi perangkat daerah, camat, kepala desa dan pihak terkait lainnya.
Selain itu juga Pemkab Minahasa akan menyusun kebijakan dan akan melaksanakan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi untuk percepatan penurunan angka stunting serta meningkatkan peran desa/kelurahan dalam melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting.
“Komitmen ini hendaknya dengan penuh rasa tanggung jawab dilaksanakan bersama oleh semua unsur perangkat daerah dan masyarakat sehingga angka stunting di Kabuoaten Minahasa akan menurun,” tegas Roring. (38)