Maurits Ingin UMKM Bitung ‘Naik Kelas’

Peluncuran program UMKM and Tourism Corner dalam rangka mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah.(ist)
Peluncuran program UMKM and Tourism Corner dalam rangka mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah.(ist)

Gandeng IMA, luncurkan program UMKM and Tourism Corner

METRO, Bitung- Pemandangan baru nampak di Lobi Kantor Walikota Bitung. Sisi kiri ruangan itu kini ‘disulap’ menjadi gerai tempat mempromosikan produk UMKM dan destinasi wisata di Kota Cakalang. Gerai tersebut mulai difungsikan sejak Kamis (12/08) kemarin.

Bacaan Lainnya

Keberadaan gerai dimaksud rupanya jadi bagian dari upaya Pemkot Bitung memajukan UMKM. Buktinya, pengoperasian gerai itu dilakukan bersamaan dengan peluncuran program UMKM and Tourism Corner. Nah, gerai di Lobi Kantor Walikota itu merupakan gerai utama yang dihadirkan.

Peluncuran program UMKM and Tourism Corner dipimpin Walikota Bitung Maurits Mantiri. Ia didampingi Anneke Tumbelaka selaku Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Ikut hadir pula Ketua Indonesian Marketing Association (IMA) Chapter Bitung, Abrizal Ang, perwakilan Bank Mandiri Cabang Bitung, perwakilan FIF Group Cabang Bitung, serta Staf Khusus Walikota dan Wakil Walikota Bitung Bidang UMKM, Angga Longdong.

Maurits dalam keterangannya menjelaskan program UMKM and Tourism Corner plus keberadaan gerai di Lobi Kantor Walikota. Upaya membuat UMKM di daerah ini ‘naik kelas’ merupakan pendorong utama program itu.

“Karena kita punya potensi di sektor UMKM. Nah, sebagai pemerintah tentu kita punya kewajiban untuk mendorong kemajuan di sektor ini, sehingga lahirlah program UMKM and Tourism Corner,” terangnya.

Maurits menyentil soal penolakan terhadap jenis usaha toko waralaba (Indomaret dan Alfamart,red) yang kerap terjadi. Menurut dia, hal semacam itu patut disayangkan karena mengancam pertumbuhan investasi. Sudah begitu, hal tersebut juga menunjukan jika pelaku usaha lokal takut bersaing dengan jenis usaha dimaksud.

“Kita tidak bisa melarang atau menghambat siapapun yang ingin berusaha. Itu hak mereka. Yang harus kita lakukan meningkatkan daya saing supaya tidak kalah dengan mereka. Jadi jangan lawan mereka dengan pemikiran anarkis. Lawan mereka dengan kreativitas supaya kita punya daya saing yang tinggi. Nah, pemikiran inilah yang mendasari lahirnya program UMKM and Tourism Corner,” tuturnya.

Keberadaan gerai di Lobi Kantor Walikota dijadikan sebagai langkah awal. Nantinya setelah ini akan diupayakan gerai serupa hadir di seluruh kecamatan di daerah ini.

“Bahkan kalau bisa ada di setiap kelurahan hingga RT/RW. UMKM itu kan pabriknya di rumah-rumah warga. Jadi kalau jangkauannya lebih luas itu lebih bagus. Tunggu saja perkembangannya, ini kan baru langkah awal,” tukas Maurits.

Abrizal Ang selaku Ketua IMA Chapter Bitung juga turut berbicara. Ia membeber jenis usaha yang bisa masuk ke program dimaksud.

“Sebenarnya apa saja bisa. Yang ada sekarang sebagian besar baru produk makanan yang bahan bakunya khas Bitung, contohnya abon cakalang. Ada juga produk lainnya seperti masker kain, hand sanitizer, dan produk-produk kerajinan tangan. Nantinya kue-kue tradisional buatan rumahan hingga penjual masakan juga bisa masuk,” paparnya.

Abrizal pun menyampaikan keuntungan ikut serta program UMKM and Tourism Corner. Selain transaksinya secara online, para pelaku usaha juga akan dibantu dengan kemampuan packaging dan marketing yang baik.

“Dan riset pasar pun akan kita bantu. Jadi selain kita carikan pasar yang baru, bagaimana memahami kondisi dan kemauan konsumen juga akan dipelajari,” katanya.

Sebagai tambahan, peluncuran program UMKM and Tourism Corner diadakan bertepatan dengan peringatan Hari UMKM Nasional. Peringatan tersebut pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016 lalu, jadi untuk tahun ini merupakan peringatan Hari UMKM Nasional yang ke-6.(69)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan