Sebelumnya ROR sebut Masyarakat Butuh Wisata Alam Dimasa Pandemi
METRO, Tondano- Penutupan lokasi wisata alam di Kabupaten Minahasa dengan alasan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dikeluhkan. Keluhan kali ini datang langsung dari Hengki Langi selaku pelaku usaha wisata alam arung jeram di Desa Timbukar, Kecamatan Sonder.
Dikatakan Langi, adanya aturan penutupan lokasi wisata alam di Minahasa selama masa PPKM sangat berdampak pada pihaknya. Karena secara otomatis pihaknya tidak menerima pendapatan selama kurang lebih sebulan ini.
Akhirnya hal itupun berimbas pada kehidupan para tenaga kerja mereka di lokasi usaha wisata alam.
“Jika lokasi wisata ditutup, bukan saja kami pemilik yang tak memiliki pendapatan namun juga para pekerja,” kata Langi, pekan lalu.
Dirinya pun menyesalkan jika keputusan menutup lokasi wisata alam tak dibarengi dengan pemberian bantuan kepada para tenaga kerja.
“Tak pernah ada bantuan apapun yang diberikan pemerintah kepada para tenaga kerja kami di lokasi ini,” pungkasnya.
Sementara diberitakan sebelumnya Bupati Minahasa Royke O Roring (ROR) mengatakan jika dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 ini , masyarakat membutuhkan wisata di alam terbuka, bukan lagi di gedung tertutup.
Sehingga menurutnya, desa wisata boleh menjadi salah satu solusi. Karena hal itu juga bisa meningkatkan ekonomi rakyat. Sedangkan pada satu sisi bisa memenuhi kebutuhan berwisata dari masyarakat.
Hal itu dikatakan ROR usai Webinar dengan tema Hilirisasi Produk Agro dari Desa Wisata dalam upaya penciptaan kemandirian ekonomi masyarakat yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan, Kamis (12/8) lalu.(38)