APBD Pemkot Bitung Sentuh Rp1 Triliun

Walikota Bitung Maurits Mantiri menandatangani berita acara penetapan APBD Perubahan 2021, disaksikan oleh pimpinan DPRD Bitung.(ist)

METRO, Bitung- DPRD Bitung menyetujui draft APBD Perubahan 2021 yang diajukan Pemkot Bitung. Persetujuan diberikan lewat rapat paripurna yang berlangsung Selasa (21/09) malam. Dengan demikian, dalam waktu dekat kebijakan anggaran tersebut segera dilaksanakan.

Rapat paripurna penetapan APBD Perubahan dihadiri Walikota Bitung Maurits Mantiri. Ia menandatangani berita acara penetapan bersama Ketua dan Wakil Ketua I DPRD Bitung, Aldo Nova Ratungalo dan Keegan Kojoh. Rapat itu juga diikuti para pejabat Pemkot Bitung serta anggota Dewan lainnya.

Bacaan Lainnya

Aldo Nova Ratungalo yang diwawancarai soal itu memberikan konfirmasinya. Ia membenarkan APBD Perubahan 2021 sudah ditetapkan.

“Setelah melalui pembahasan di Badan Anggaran (DPRD Bitung) kita menemukan kesepakatan. Pada prinsipnya semua teman di Dewan setuju sehingga draft (APBD Perubahan) kita setujui dan telah ditetapkan,” ujarnya.

Aldo memastikan arah kebijakan APBD Perubahan mengedepankan semangat pro rakyat. Kepentingan umum jadi acuan utama dalam pembahasan sehingga produk yang dihasilkan mengikuti kebutuhan publik.

“Sesuai situasi saat ini. Kita masih memberikan perhatian besar terhadap penanganan pandemi Covid-19 dan sektor kesehatan secara umum. Harapannya tentu produk APBD yang dihasilkan bisa membantu masyarakat di tengah kesulitan ekonomi akhir-akhir ini,” terangnya perihal garis besar arah kebijakan APBD Perubahan.

Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemkot Bitung, Albert Sarese, mengungkap jika total APBD untuk tahun berjalan menyentuh angka Rp 1 triliun. Ini merupakan kali kedua APBD Pemkot Bitung menyentuh angka tersebut.

“Iya, totalnya mencapai Rp 1,1 triliun. Ini terjadi karena anggaran belanja kita bertambah sebesar Rp 289 miliar,” ucapnya.

Albert pun menjelaskan ihwal penambahan tersebut. Masuknya Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang bersumber dari pinjaman jadi pemicu.

“Untuk Dana PEN kita memperoleh Rp 250 miliar. Dana ini turun secara bertahap dan untuk tahun ini baru Rp 60 miliar lebih. Tapi karena mekanisme mengharuskan total nominalnya dibahas dalam APBD Perubahan, maka semuanya sudah kita masukan. Karena itu APBD kita naik mencapai Rp 1 triliun,” tuturnya.

Meski begitu kata dia, angka Rp 1 triliun hanya berlaku pada sektor belanja. Untuk estimasi pendapatan tidak serupa sehingga ada defisit antara dua item tersebut. Perbandingannya adalah Belanja Daerah sebesai Rp 1.143.248.455.951, sedangkan Pendapatan Daerah senilai Rp 886.987.080.896.(69)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan