Realisasi Belanja APBD Sulut Baru 62 Persen, Pemda Diminta Beri Perhatian Khusus

KORANMETRO.COM- Sampai dengan tanggal 31 Oktober 2024, secara keseluruhan realisasi belanja APBD Sulut baru sebesar Rp 10.774.36 miliar atau 62,91 persen dari target.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sulawesi Utara (DJPb Sulut), Hari Utomo, mengungkapkan bahwa kinerja APBD Sulut belum optimal menjelang akhir tahun 2024. “Di sisa waktu dua bulan terakhir di 2024 kita akan berupaya melakukan koordinasi pusat dan daerah karena memang kinerja APBD belum ideal, dimana masih 62,19 persen,” ujar Hari.

Dijelaskannya, secara nominal, realisasi belanja daerah paling tinggi terdapat pada pos belanja pegawai dengan realisasi sebesar Rp 5.238.81 miliar atau 76,48 persen. Belanja modal, kata Hari, memiliki porsi 10,86 persen dari total belanja daerah namun baru terealisasi sebesar Rp655,84 miliar atau sebesar 35,25 persen dari pagu.

“Ini sangat mempengaruhi perekonomian di Sulawesi Utara dengan masih rendahnya realisasi belanja modal masih di bawah 50 persen,” ungkap Hari.

Ia mengatakan, perlu perhatian khusus dari Pemda untuk mendorong realisasi belanja pada APBD Sulut. “Penyerapan realisasi anggaran sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi pengendalian inflasi dan daya beli masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Hari, masih ada potensi-potensi yang bisa dikembangkan, karena adanya tren peningkatan pendapatan Rp346.64 miliar dari tahun 2023 dan surplus dari badan layanan.

“Kemudian potensi faktor geografis pusat industri perdagangan dan perbatasan wilayah antar negara, dan potensi sumber daya alam penghasil tanaman hortikultura seperti padi kelapa cengkeh kokoa cabai,” katanya.(ian)

Komentar