METRO, Manado- Ditjen Perbendaharaan Sulawesi Utara (Sulut) mencatat, sampai dengan tanggal 31 Mei 2024, belanja daerah baru terealisasi 21,94 persen atau sebesar Rp 3,758 miliar, dari target yang ditetapkan. Angka ini terkontraksi -13,18 persen dari periode yang sama di 2023.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sulut, Hari Utomo, mengatakan beberapa jenis belanja yang porsinya di APBD lumayan signifikan, kinerjanya juga terkontraksi, antara lain belanja operasi, dan belanja modal.
“Realisasi belanja modal masih sangat rendah. Sampai dengan 31 Mei 2024 baru terealisasi 3,84 persen dari pagu. Sementara realisasi paling tinggi terdapat pada pos belanja pegawai dengan sebesar 33,65 persen,” ujar Hari, dalam kegiatan Bacirita APBN, di Gedung Keuangan Negara, Jumat pekan lalu.
Ia mengatakan, belanja modal ini kiranya menjadi perhatian jajaran pemerintah daerah di Sulawesi Utara, karena akan segera memasuki periode semester II tahun 2024.
“Belanja modal erat kaitannya dengan upaya menjaga pertumbuhan ekonomi melalui pembentukan modal tetap bruto atau PMTB, sehingga diperlukan akselerasi untuk mendorong PDRB melalui PMTB, pengadaan pelayanan publik kepada masyarakat, dan multiplier efek terhadap sektor konstruksi, perdagangan, penerimaan perpajakan, dan aktivitas ekonomi lainnya,” tutur Hari.
Ia menambahkan, total belanja konsolidasian pada triwulan I tahun 2024 sebesar Rp 6.692 miliar yang terdiri dari belanja pemerintah sebesar Rp 3.630,97 miliar dan belanja transfer sebesar Rp 3.061,69 miliar.
“Sedangkan berdasarkan sumber dananya, belanja konsolidasian tersebut berasal dari belanja pusat Rp 5.028,26 miliar dan Rp 1.664,4 miliar belanja daerah,” katanya.(ian)
Komentar