METRO, Manado- Suster Alexia Eva DSY tiba-tiba viral. Ia nekat menghadang dan mengejar mobil RI 1 yang ditumpangi oleh Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan PON XX di Papua, Sabtu (2/10/2021).
Pada video yang viral di Youtube itu, Presiden Jokowi berkenan menghentikan mobilnya, dan keluar menemui Suster Alexia Eva yang berlari menghampiri. Ia juga terlihat meneteskan air mata saat mendekati mobil Presiden.
Setelah video ini viral, dua legislator Sulawesi Utara, Fabian Kaloh dan Arthur Kotambunan mencari cara untuk bertemu dengan Suster Alexia Eva. Dan berhasil.
Cerita haru saat bertemu Jokowi dibagikan Suster Alexia kepada dua anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Fabian Kaloh dan Arthur Kotambunan.
Kebetulan kedua legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini sedang berada di Papua bersama Pemerintah Provinsi (Pempro) Sulut mengikuti pembukaan PON XX Papua.
Menurut keduanya, Suster Alaxia merupakan anggota Kongregasi Suster Dina Santo Yoseph (DSY) yang didirikan oleh Pastor Peter Joseph Savelberg.
Suster Alexia berasal dari Ndua Ria Ende Lio, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di Papau, dia sebagai pimpinan di Panti Asuhan Hawai yang menampung 22 anak asuhan. Suster Alexia ternyata pernah bertugas di Sulawesi Utara kurang lebih 10 tahun.
“Suster senang berjumpa dengan kami, apalagi suster pernah bertugas di Lotta Pineleng, dan beberapa tempat di Sulawesi Utara selama kurang lebih 10 tahun,” ujar Fabian kepada wartawan Minggu (3/10/2021).
Kata Fabian, sambil menangis terharu, suster menceritakan peristiwa ketemu Presiden.
“Suster tidak menyangka, suster dan anak-anak berdiri depan jalan untuk menjemput, melampaikan tangan, memberikan penghormatan kepada Presiden sebagai pemimpin dan orang tua kami. Tapi tiba-tiba mobil Presiden berhenti, saya mendekati mobil Presiden, sambil terharu meneteskan air mata’,” kata Fabian mengutip pernyataan Suster Alexia.
Suster Alexia bersama anak panti asuhan tidak pernah menyangka bisa ketemu Presiden Jokowi.
“Cerita itu disampaikan suster sambil meneteskan air mata. Dengan mata berkaca, suster bilang ‘Puji Tuhan, Maha baik. Tapi kami tidak menyangka jadi viral, kami jadi malu’,” tutur Fabian mengutip perkataan Suster Alexia kepada mereka.
Di Panti Asuhan Hawai, ungkap Fabian, sehari-hari mereka melakukan kegiatan belajar dan mengerjakan karya seni.
“Mereka juga menanam sayuran organik untuk dikonsumsi penghuni panti dan dijual sebagai sumber penghasilan. Anak-anak panti ini juga mengerjakan karya seni dengan membuat gelang, tempat kunci, noken, dan lain-lain,” ungkap Kaloh yang juga merupakan Ketua Kaum Bapak Katolik Kevikepan Tonsea dan Paroki Girian.
Fabian menambahkan, sebagai tuan rumah PON dan sesuai anjuran pemerintah, suster bersama anak-anak panti asuhan selalu mendoakan suksesnya PON di Papau.
“Mereka selalu berdoa agar diberikan cuaca yang baik, diberikan keamanan dan tertib, kelancaran dan kesuksesan acara PON,” tutup anggota Dewan Pastoral Keuskupan Manado dan beberapa kepercayaan lain di Gereja Katolik Keuskupan Manado ini.(37)