Potensi Komunitas Milenial Sulut Bangkitkan Ekspor Daerah

Gubernur Sulut Olly Dondokambey memimpin pelepasan ekspor komoditas pertanian dari Pelabuhan Petikemas Bitung.(ist)
Ilustrasi-Ekspor komoditas pertanian dari Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara.(ist)

METRO, Manado- Sejumlah anak muda yang tergabung dalam Komunitas Millenial Sulut Go Ekspor, berhasil memasarkan komoditas pertanian berupa Cocopeat ke Korea Selatan, pada Sabtu (13/11) lalu.

“Komunitas ini berhasil melakukan ekspor perdana ke Korea Selatan berupa Cocopeat dengan nilai ekspor sekitar Rp 500 juta. Ini menunjukkan bahwa kaum muda merupakan pelaku ekonomi yang potensial dalam membangkitkan ekspor daerah,” ujar Kakanwil Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara, Erwin Situmorang.

Bacaan Lainnya

Menurut Erwin, dalam rangka menjalankan fungsi sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Kanwil Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara berusaha untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah yang berorientasi ekspor. “Sasaran dalam menggiatkan ekspor adalah para pelaku usaha UMKM dan eksportir muda atau milenial yang dengan kreatifitasnya mampu untuk melakukan ekspor,” ujar Erwin.

Ia mengatakan, Bea Cukai memberikan berbagai fasilitas dalam rangka peningkatan ekspor diantaranya pelayanan 24 jam di bandara dan pelabuhan serta melakukan bimbingan dan pelatihan kepada eksportir atau calon eksportir baru.

“Peluang untuk ekspor dari Sulut sangat terbuka. Hal ini didukung oleh adanya kegiatan Direct Call Ekspor dari Manado ke Jepang melalui pesawat Garuda Indonesia dan Direct Call Ekspor Manado Singapura melalui pesawat Scout,” terang Erwin.

Kegiatan ekspor melalui Direct Call, menurut Erwin memiliki banyak manfaat diantaranya biaya yang lebih murah, waktu perjalanan yang cepat dan kualitas barang lebih baik. “Serta adanya kepastian slot kargo,” ucapnya.

Ketua Komunitas Eksportir Milenial Sulut Go Ekspor, Alan Harvey mengatakan, Cocopeat tergolong unik karena produk tersebut bahan bakunya berasal dari limbah pabrik olahan turunan kelapa.

“Agar memenuhi persyaratan produk tersebut mendapat sertifikasi oleh Karantina Pertanian sebelum diekspor. Adapun proses pemasaran melalui teknologi digital yang sudah akrab di kalangan milenial,” kata Alan.

Ia mengajak kaum muda Sulut tidak ragu-ragu terjun ke dunia bisnis dan melakukan ekspor. “Ekspor tidak memerlukan modal yang besar dan kami sudah membuktikan lewat ekspor perdana Cocopeat,” tukas Alan.(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan