METRO, Boltim- Tragis, dua penambang tradisional Alan Mokoagow (33) warga Desa Atoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Ronal Raung (20) warga Tompaso Baru Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) meregang nyawa diduga serangan zat asam atau gas beracun dilokasi pertambangan ilegal Mintu Boltim, Rabu (12/01) kemarin sekitar pukul 08.45 WITA.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boltim Drs. Elvis Siagian ketika dikonfirmasi METRO via ponselnya tadi malam membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan, jenasah kedua lelaki masih berada didalam lubang tambang. Karena harus menunggu kedatangan Tim SAR yang akan melakukan evakuasi.
Menurut Elvis, singkat cerita dari keterangan Sangadi Desa Atoga Timur, bahwa sebelum kejadian dua lelaki ini sudah dilarang oleh masyarakat agar tidak boleh melakukan aktifitas di lokasi tambang tersebut.
Namun sayangnya, saran baik itu rupanya tidak mau diindahkan. Sebaliknya mereka (korban,red) tetap nekad pergi melakukan aktifitas tambang. Setelah dilokasi, Ronal salah satu korban memberanikan diri lebih dulu masuk kedalam lubang. Tak berapa lama kemudian, sontak saja korban mencium bau tak sedap diduga zat asam yang sangat tinggi.
Meski sempat berteriak minta tolong kepada temanya karena tak kuat menahan serangan gas itu namun akhirnya ia tidak bisa bertahan. Sementara Alan (korban,red) berada diluar dalam keadan panik, tak hitung tiga langsung masuk kedalam lubang bermaksud untuk menolong temanya.
Tetapi malangnya, ia tak bisa menyelamatkan dirinya. “Setelah saya mendapat laporan Sangadi, kami langsung kelokasi. Tapi karena tubuh kedua korban masih didalam lubang selain sulit beresiko untuk dilakukan evakuasi saat itu. Warga dan teman-teman korban juga tidak berani masuk karena takut dengan gas beracun atau zat asam yang tinggi. Jadi kami sudah menghubungi Tim SAR. Jika tidak ada halangan besok (hari ini) jenasah kedua korban akan dievakuasi,” terang Elvis.(40)