METRO, Manado- PLN meresmikan pengoperasian stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) secara serentak di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana), pada Senin (17/01) siang. Peresmian dipusatkan di Kawasan Megamas yang menjadi lokasi dua unit SPKLU di Manado.
Dalam sambutannya, GM PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo), Leo Basuki mengungkapkan bahwa PLN siap mendukung percepatan implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterei (KBLBB). Dukungan ini dilakukan dengan menyiapkan suplai daya yang cukup untuk kebutuhan KBLBB.
“Untuk mensukseskan program ini PLN bermotivasi untuk memastikan ketersediaan infrastuktur pengisian energi kendaraan listrik,” ujar Leo.
Dijelaskannya, SPKLU di kawasan Megamas merupakan SPKLU pertama yang beroperasi di wilayah Sulawesi Utara. Dua SPKLU ini beroperasi dengan kapasitas masing 25 Kw dan 7 Kw. SPKLU ini terintegrasi dengan fitur Charge.IN di aplikasi PLN Mobile. “Selain di kawasan Megamas, ada 1 unit SPKLU yang kami siapkan di Kantor PLN Suluttenggo yang terbuka untuk umum,” ungkap Leo.
Ia mengatakan saat ini PLN Suluttenggo telah menggunakan kendaraan listrik untuk petugas operasional lapangan sebanyak 100 unit motor listrik untuk melayani pelanggan. “Dalam waktu dekat kami akan menambah 3 stasiun SPKLU di wilayah Suluttenggo. Kami berharap infrastuktur ini dapat mendorong animo masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik,” kata Leo.
Selain SPKLU, menurut Leo PLN juga sudah menyediakan Stasiun Penyedia Listrik Kapal Sandar (SPLiKS) yang merupakan inovasi PLN untuk menghadirkan layanan kelistrikan di sektor kelautan dan perikanan. “Sebelum kehadiran electric boat, kami sudah mempersiapkan anjungan listrik mandiri. Kami yakin kapal listrik akan segera hadir,” terangnya.
Direktur Bisnis Regional Sulmapana, Adi Priyanto yang menyampaikan sambutan secara virtual mengatakan, percepatan implementasi program KBLBB akan mendukung pengurangan impor energi khususnya bahan bakar minyak (BBM), juga untuk mendukung ketahanan energi nasional.
“Pemerintah terus berupaya untuk menghentikan impor BBM. Kedepan pemanfaatan kendaraan listrik ditargetkan meningkat signifikan. Proyeksi kementerian ESDM, di tahun 2030 jumlah mobil listrik ditargetkan mencapai 2 juta unit dan SPKLU 30 ribu unit,” ujar Adi Priyanto.
Ia menyebut saat ini telah beroperasi 10 unit SPKLU yang tersebar di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. 3 unit ada di Kota Manado dan Palu, 3 unit lainnya di Kota Makassar dan Kendari, sementara sisanya tersebar di Mataram, Labuan Bajo, Ambon, dan Jayapura masing-masing 1 unit SPKLU.
“Tahun ini akan ada penambahan 14 unit SPKLU di wilayah kerja Sulmapana. Kami berharap kehadiran SPKLU di wilayah Indonesia Timur dapat mendukung dan mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik serta mendukung para pengusaha penyedia kendaraan listrik,” jelas Adi Priyanto.
Menurutnya, PLN berkomitmen penuh untuk mengambil peran utama dalam mewujudkan akselerasi penyediaan infrastuktur pengisian ulang kendaraan listrik. Komitmen ini diwujudkan dengan menghadirkan program kerjasama di SPKLU. PLN membuka peluang bagi para pengusaha untuk berkolaborasi dalam penyediaan SPKLU.
“Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN juga menyediakan fitur Charge.IN di aplikasi PLN Mobile. Para pengguna kendaraan listrik dapat dengan mudah mencari lokasi SPKLU terdekat untuk mengisi daya,” katanya.
Selain itu, kata Adi PLN juga akan memberikan stimulus berupa diskon 30 persen bagi pengguna kendaraan listrik. Insentif diskon tarif tenaga listrik tersebut diberikan bagi pengguna kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya kendaraan listriknya di rumah pada pukul 22.00 hingga 05.00, dengan layanan home charging yang terkoneksi dengan PLN.
“Bagi pelanggan yang membeli mobil listrik akan langsung mendapatkan program pemasangan home charging dan diskon tambah daya,” pungkasnya.(71)