METRO, Bitung- Warga Bitung yang bermukim di wilayah pesisir pantai wajib berhati-hati. Dalam beberapa hari ini ancaman banjir rob bisa saja terjadi di sejumlah kawasan.
Demikian bunyi peringatan dini gelombang tinggi dan banjir rob yang disampaikan Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Senin (17/01) kemarin. Peringatan tersebut berlaku selama empat hari hingga Kamis (20/01) mendatang.
Banjir rob atau banjir pesisir bukan hal baru di Bitung. Situasi itu sudah terjadi sejak lama di daerah ini. Terakhir awal Januari lalu banjir semacam itu melanda pesisir pantai Batuputih, Kecamatan Ranowulu. Sebelumnya, awal Desember tahun lalu hal serupa juga terjadi. Daerah yang terdampak terdiri dari Kelurahan Mottoh di Kecamatan Lembeh Utara, Kelurahan Bitung Barat Satu di Kecamatan Maesa, beberapa kelurahan di Kecamatan Madidir, serta wilayah Batuputih.
Ricky Aror selaku forecaster di Stasiun Meteorologi Maritim Bitung memberi penjelasan menyangkut hal itu. Ia mengakui banjir rob bagian dari siklus yang selalu terjadi.
“Periode air pasang memang selalu terjadi. Periode itu berlangsung pada saat memasuki bulan baru dan bulan purnama. Nah, kebetulan saat ini kita akan memasuki fase bulan purnama,” terangnya.
Fase bulan purnama kali ini akan berlangsung selang 17-20 Januari nanti. Dan selama fase itu gravitasi akan terjadi sehingga bisa memicu naiknya permukaan air laut.
“Saat itulah banjir rob diprediksi akan terjadi. Ketinggian pasang air laut akan mencapai maksimum sehingga air bisa masuk ke daratan,” tutur Ricky.
Ancaman banjir rob ini tak cuma dikhususkan bagi warga di kawasan pesisir pantai. Menurut Ricky, warga yang tinggal di bantaran sungai juga bisa saja terdampak. Hal ini mungkin karena di saat bersamaan intensitas curah hujan cukup tinggi.
“Jadi khawatirnya bisa terjadi sekaligus banjir rob dan banjir kiriman akibat curah hujan tinggi,” ucapnya seraya menyebut ancaman banjir rob kali ini diprediksi terjadi di pesisir utara dan timur Bitung.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bitung, Fivy Kadeke, langsung merespon peringatan dini di atas. Informasi tersebut sudah diteruskan ke aparat pemerintah di kawasan pesisir pantai.
“Langsung diteruskan dengan catatan segera ditindaklanjuti. Warga yang tinggal di pesisir pantai harus diberitahu agar mereka bisa bersiap diri. Selain itu petugas kami juga sudah disiagakan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” paparnya.
Fivy menyentil banjir rob yang terjadi awal Desember dan Januari lalu. Kala itu kata dia, warga yang tinggal di daerah terdampak harus mengungsi karena terjangan air pasang cukup mengkhawatirkan.
“Tingginya sekitar 30 cm dan cukup deras masuk ke daratan. Makanya kejadian semacam itu harus diantisipasi dari sekarang. Mumpung belum terjadi masyarakat harus diingatkan,” tukasnya.(69)