William Luntungan dan Rivino Dondokambey.
METRO, Airmadidi – Hingga saat ini sejumlah kegiatan dan anggaran di Pemkab Minahasa Utara belum berjalan. Pasalnya Pemkab Minut masih sibuk membahas rencana kerja (Renja) 2022 dan Rencana Strategi (Renstra).
Hal ini menjadi sorotan aktifis Minut William Simon Luntungan. “Ada apa sebenarnya dengan Renja dan Renstra Minut?. Harusnya Renja 2022 dan Renstra sudah dibahas dan dituntaskan pada 2021 lalu berdasarkan APBD dan visi misi bupati serta wakil bupati. Supaya 2022 ini tinggal melaksanakannya. Kalau baru mau bahas saat ini kegiatan dan anggaran akan tersendat dan bisa kacau,” tukas Luntungan.
Luntungan mengaku kuatir kalau Renja 2022 dan Renstra belum juga selesai, maka kegiatan dan anggaran triwulan pertama tak bisa jalan sepenuhnya. Sehingga akan berimbas pada triwulan kedua, ketiga dan seterusnya. Dirinya berharap 2023 nanti, Renja sudah dituntaskan 2022 ini.
Sementara itu Pj Sekda Minut Drs Rivino Dondokambey mengakui asistensi Renja 2022 dan Renstra sementara dilakukan saat ini. “Mengapa Renja ini harus dibahasa supaya semua pencairan anggaran sesuai perencanaan. Kalau pembayaran tidak sesuai Renja tentu itu keliru. Kalau gaji saat ini sudah dibayar, sedangkan kegiatan lain harus disesuaikan hasil asiatensi Renja saat ini,” jelas Dondokambey.
Lanjutnya semua pembayaran uang negara harus sesuai Renja. “Pembayaran dengan menggunakan uang negara tidak sesuai Renja itu keliru. Jadi semua terukur dan tidak sembarang menggunakan uang negara, harus sesuai aturan yang berlaku,” tutur Sekda.
Ditambahkan Dondokambey Renja ini harus selesai Maret ini dan tentunya dievaluasi bupati.(RAR)






