METRO, Manado- Dari 2,05 juta penduduk usia kerja di Sulawesi Utara (Sulut), sebanyak 1,27 juta orang diantaranya merupakan angkatan kerja, 779,21 ribu orang bukan angkatan kerja, 1,187 ribu orang bekerja, dan 82,57 ribu orang diantaranya merupakan penggangguran.
Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik Sulut, Asim Saputra, saat menyampaikan perkembangan keadaan ketenagakerjaan Sulut, lewat streaming youtube, Senin (9/5) siang.
Dijelaskan Asim, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada bulan Februari 2022 adalah sebesar 6,51 persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja di Sulut, terdapat sekitar 6 orang penganggur.
“Dibandingkan Februari 2021, TPT mengalami penurunan sebesar 0,77 persen poin. Namun, jika dibandingkan dengan Februari 2020, dimana belum terjadi pandemi Covid-19, TPT mengalami peningkatan sebesar 1,17 persen poin,” ujar Asim.
Menurutnya, peningkatan mobilitas penduduk telah mendorong meningkatnya aktivitas ekonomi dan berdampak pada penyerapan tenaga kerja, sehingga tingkat penggangguran di Sulut berkurang.
“Yang perlu kita perhatikan bahwa TPT masih didominasi oleh kelompok penduduk dengan tingkat pendidikan SMK. Terus mengalami peningkatan selama masa pandemi Covid-19,” ungkap Asim.
Ia mengatakan, pada bulan Februari 2022 TPT dari tamatan SMK menjadi yang tertinggi, yaitu sebesar 16,21 persen. Bahkan, selama dua tahun terakhir TPT SMK terus menunjukkan peningkatan. Sementara itu, kata Asim TPT yang paling rendah adalah mereka dengan pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 1,42 persen.
“Kategori pendidikan yang mengalami penurunan TPT adalah pada kategori SD ke bawah, SMP dan SMA. Jika dibandingkan Februari 2020, kategori pendidikan yang mengalami penurunan TPT adalah pada kategori SD ke bawah dan SMP,” pungkas Asim.(71)