METRO, Manado- Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,18 persen pada bulan Mei 2022, karena peningkatan indeks harga konsumen dari 109,97 pada bulan April 2022 menjadi 110,17 di bulan Mei.
“Perkembangan inflasi Kota Manado menurut tahun kalender 2022 sebesar 1,48 persen, sedangkan inflasi year on year sebesar 2,68 persen,” ujar Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra.
Dijelaskan Asim, inflasi di Kota Manado didorong oleh peningkatan indeks pada delapan kelompok pengeluaran yaitu transportasi, kesehatan, perawatan pribadi dan jasa lainnya, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, rekreasi, olah raga dan budaya, makanan, minuman dan tembakau, penyediaan makanan dan minuman restoran dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
“Satu kelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok pakaian dan alas kaki, sedangkan sisa dua kelompok lainnya, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan cenderung stagnan,” ungkap Asim.
Adapun komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar menurut Asim adalah bawang merah. Komoditas lain yang turut menyumbang inflasi yaitu tomat, minuman ringan, pisang, pepaya, mie kering, biskuit, bawang putih, dan ikan mujair.
“Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah cabai rawit, ikan cakalang, kangkung, ikan malalugis, emas perhiasan, ikan tude, blus wanita, cabai merah, telur ayam ras dan ban luar mobil,” kata Asim.
Dia juga mengungkapkan, pada Mei 2022 tercatat 11 kota di Pulau Sulawesi mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pare-Pare sebesar 1,88 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Makassar sebesar 0,13 persen.
“Deflasi tertinggi terjadi di Kota Kotamobagu sebesar 0,21 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palu sebesar 0,19 persen,” pungkas Asim.(71)