METRO, Manado- Komoditas ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan Mei 2022 masih didominasi lemak dan minyak nabati. Pada bulan Mei terjadi kenaikan share golongan barang ini terhadap total ekspor sebesar 71,62 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat, kontribusi komoditas ini terhadap nilai ekspor Sulut mencapai 87,15 juta dolar atau 71,62 persen dari total ekspor. Angka ini mengalami kenaikan 53,01 persen dari bulan April.
Nilai FOB ekspor dari golongan barang ini juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 79,82 persen dari bulan sebelumnya. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 3,33 persen.
“Golongan barang ini diekspor ke lima negara tujuan yaitu Tiongkok, Malaysia, Belanda, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Adapun negara yang menjadi pengimpor terbesar produk lemak minyak nabati Sulut adalah Tiongkok,” ujar Kepala BPS Sulut, Asim Saputra.
Adapun komoditas yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar pada bulan Mei, kata Asim adalah berbagai produk kimia. “Sedangkan komoditas dengan penurunan volume terbesar adalah ampas dan sisa industri makanan, mencapai 58,84 persen,” jelasnya.
Asim juga mengungkapkan bahwa sebagian besar komoditas ekspor nonmigas Sulawesi Utara dikirim melalui beberapa pelabuhan muat di Sulawesi Utara dan sebagian kecil lainnya melalui pelabuhan muat di provinsi lain. Pada bulan Mei, kata dia 66,09 persen barang ekspor dikirim melalui pelabuhan muat Bitung.
“Komoditas terbesar yang dikirimkan melalui pelabuhan muat ini adalah lemak minyak nabati dengan negara tujuan Amerika Serikat, Tiongkok, Belanda, Korea Selatan, dan Malaysia,” tandas Asim.(71)