METRO, Manado- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Smart Grid Sangihe diklaim merupakan PLTS terbesar di Nusa Utara. Dengan beroperasinya PLTS ini mampu menurunkan emisi karbon dengan penghematan BBM sebanyak 9.561 Liter dalam sebulan.
PLTS Hybrid milik PLN tersebut dibangun di atas lahan seluas 2,6 hektare (Ha) dengan total investasi Rp 44 miliar.
Kehadiran PLTS Smart Grid Sangihe ini diharapkan dapat menguatkan tekad kita untuk terus berinovasi dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan seperti energi matahari, serta energi lainnya yang didapat dari alam” ujar Basuki.
Proses pembangunan PLTS yang relatif singkat yaitu kurang dari 4 bulan tersebut diharapkan dapat mendongkrak bauran energi selain itu juga dengan beroperasinya PLTS Sangihe ini telah terbukti mampu menghemat biaya operasional sampai dengan Rp 128 Juta per bulan.
Tak hanya PLTS Sangihe, PLN juga membangun PLTS Atap berkapasitas 70 kilowatt peak (kwp) yang berlokasi di gedung kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Tahuna.
“Energi baru terbarukan yang saat ini menjadi perhatian banyak pihak, oleh karenanya langkah ini menjadi aksi nyata PLN dalam mewujudkan komitmen sesuai dengan transformasi green, salah satunya dengan memanfaatkan energi bersih lewat PLTS Sangihe dan juga PLTS Atap Kantor PLN Tahuna” tambah Basuki.
Dengan beroperasinya PLTS Sangihe dan PLTS Rooftop Kantor PLN Tahuna, maka bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Utara telah mencapai 24 persen.(71)






