Potret Pemilik Tenant Sore Bangun Bisnis dari Zero Menuju Hero

CUACA terik dari mentari masih terasa di kulit meski jarum jam menunjukkan angka hampir pukul 16.00. Angin sepoi-sepoi yang sesekali berhembus tak cukup untuk menghilangkan kegerahan yang terasa di sekujur badan. Hampir semua orang mencoba mencari tempat teduh untuk berlindung dari sengatan sinar matahari.

Langkah sigap terlihat dari pria yang baru saja turun dari mobil Innova. Cuaca panas yang begitu menyengat tak digubrisnya,. Dia menuju bagian belakang kendaraannya, membuka bagian bagasi. Tampak tumpukan kontainer putih tersusun rapih. Beberapa di antaranya kemudian diturunkan. Di dalam kontainer tersebut terlihat samar-samar berisi bahan yang dibutuhkan untuk mencampur berbagai minuman kekinian. Setelah selesai barulah bergegas untuk melakukan aktivas berikutnya.

Bacaan Lainnya

“Beginilah keseharian saya, mengantar berbagai bahan ke tenant-tenant, jika stoknya mau habis,” ujar pria bernama lengkap Muhammad Kurniasyam Rusmansyah (27) saat ditemui di satu di antara tenantnya di Afamart Simpang Tiga Gorontalo.

Saat ini dia menceritakan telah memiliki enam tenant, namun dalam waktu dekat akan menambah dua lagi, sehingga totalnya menjadi delapan. “Semuanya sudah siap, tinggal tunggu dibuka saja,” katanya.

Pria yang baru saja melangsungkan pernikahan ini menceritakan awal memulai usaha, yaitu pada saat selesai kuliah pada 2019 sekitar bulan April. Seusaimenyelesaikan kuliah di satu di antara universitas ternama di Jakarta. Dia memutuskan untuk membuka usaha di tempat asalnya Gorontalo.

Setelah mencari usaha apa yang akan dibuka, akhirnya dia memutuskan untuk menjual minuman kekinian, dengan membuka tenant di toko modern. “Tenant pertama, pada waktu itu di Alfamart Jensoed Gorontalo,” katanya.

Agar masyarakat ingat dengan produk minuman yang dijualnya. Harus ada nama yang mudah diingat oleh masyarakat luas. Setelah mencari nama-nama yang ada akhirnya dirinya memutuskan untuk memberi nama “Sore” yang merupakan kepanjangan dari Semoga Rame. Memiliki banyak arti, satu di antaranya juga merupakan doa.

Agar merk tersebut tidak digunakan oleh oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dia memutuskan untuk mendaftarkannya ke Kementerian Hukum dan HAM. Dengan melalui proses yang panjang, akhirnya Hak Kekayaan intelktual (HAKI) untuk tenant Sore telah resmi didaftarkan .

Lebih lanjut pria yang hobi memasak ini mengungkapkan usaha yang dirintisnya perlahan-perlahan terus berkembang., hingga saat ini. “Saya bersyukur usaha yang saya buka terus berkembang hingga saat ini,” ungkap pria murah senyum ini.

Agar pelanggannya terus bertambah dan yang sudah ada tetap loyal dirinya , setiap minggunya dirinya berupaya menghadirkan produk atau pun varian teranyar. Sehingga pelanggan mendapatkan sesuatu yang baru untuk dicoba. Tak heran sampai dengan saat ini sudah ada sekitar 30 varian. minuman.

Sedangkan untuk harganya berkisar Rp 5.000-18.000, tergantung dengan varian minuman yang dipesannya.

“Jadi, saya mencari berbagai referensi dari berbagai sumber untuk menambah varian minuman. Sehingga akan semakin banyak yang bisa dicoba oleh masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, karena semakin bertambahnya tenant, memerlukan manajemen yang baik untuk mengelolanya. Oleh karena itu, pihaknya membekali diri dengan mengikuti berbagai pelatihan yang digelar. Baik itu di Gorontalo maupun di luar daerah.

Dengan ilmu manajemen yang dimiliki dari ikut berbagai pelatihan, Pria berambut lurus ini mengetahui bagaimana memanajemen karyawannya, sehingga dapat bekerja dengan efektif. “Saat ini saya memiliki 17 karyawan yang membantu pekerjaan selama ini,” katanya.

Pandemi yang terjadi beberapa waktu lalu memberikan pelajaran tersendiri baginya. Pasalnya pada saat pandemi Covid 19 yang terjadi beberapa tahun lalu membuat usahanya mengalami penurunan omzet cukup drastis. Hal ini karena adanya pembatasan beraktifitas warga oleh satgas.

“Waktu itu pelanggan yang membeli turun drastis, sehingga saya hanya mampu bertahan, dengan mengambil langkah yang diperlukan, seperti setengah karyawan di rumahkan dan gaji dipotong 30 persen,” ungkapmya.

Untuk itu pengalaman pada saat pandemi yang terjadi memberikan pengalaman berharga baginya. Untuk menyiapkan dana tersendiri, jika terjadi peristiwa serupa. “Waktu itu saya punya tabungan, namun tidak terlalu banyak,” katanya.

Untuk saat ini hasil yang diperolehnya dari membuka tenant di Alfamart, selain dapat membiayai pernikahan sendiri, kehidupan sehari-hari serta membuka usaha lainnya, yaitu rumah makan ayam goreng.

Corporate Communication GM Alfamart Nur Rachman mengungkapkan bahwa tenant merupakan salah satu kepedulian Alfamart di bidang UMKM. “Para pengusaha UMKM bisa memulai usaha mereka dengan biaya sewa lokasi yang terjangkau, pun ditambah dengan fasilitas yang memadai dalam berusaha,” jelasnya

Biaya sewa tenant Alfamart mulai dari Rp 600 ribu per bulannya dengan mendapatkan fasilitas listrik hingga 200 watt dan air bersih.

“Kentungan lain yang bisa didapat sebagai penyewa tenant antara lain sudah ada traffic pembeli Alfamart yang menambah potensi pembeli tenant, lokasi yang strategis karena Alfamart melalui survey yang mendetail sehingga berdampak baik pula untuk tenant,” tambah Nur Rachman.

Proses pendaftaran menjadi tenant bisa melalui https://tenant.alfamart.co.id/public/ atau dengan datang langsung ke kantor cabang Alfamart bertemu dengan Branch Tenant Support (BTS) Manado. Untuk Manado dapat menghubungi Yuni 081294671115, sedangkan Gorontalo Kyki: 081219219878.(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan