Inflasi di Minut Dipicu Barito

Rakor menekan inflasi.

METRO, Airmadidi- Bumbu makanan berupa bawang rica dan tomat (Barito) serta telur ayam saat ini memicu inflasi di Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Hal ini disampaikan Bupati Joune J.E. Ganda, S.E., M.A.P., dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pembahasan langkah konkret Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2022, melalui virtual Zoom Meeting, Selasa (30/08).

“Inflasi dipicu oleh bumbu makanan (cabe rawit, tomat dan bawang merah), kemudian untuk telur ayam terjadi kenaikan di Rp2.500/butir yang sebelumnya Rp1.000/butir sampai Rp1.850/butir,” papar Bupati seraya menambahkan bahwa kenaikan ini dikarenakan meningkatnya harga pakan.

Bacaan Lainnya

Menurut Bupati Kabupaten Minut terus menekan angka inflasi di angka 0.7 % dan angka pertumbuhan ekonomi triwulan III masih terbilang stabil di angka 5.93%. “Kami juga mengantisipasi adanya potensi kenaikan harga BBM non subsidi dan gas LPG non subsidi,” tukas Bupati Ganda.

Lanjut Ganda, dalam hal pengendalian inflasi di Kabupaten Minut, dirinya gerak cepat memerintahkan jajarannya untuk langsung melaksanakan Rapat Koordinasi bersama perangkat daerah dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dipimpin langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati. Rapat koordinasi pembahasan langkah konkret tindak lanjut dari arahan Presiden pada rakornas Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2022.

Dalam rakor virtual yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) diminta untuk menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mencegah atau mengatasi inflasi di daerah. Anggaran BTT bertujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga ketersedian pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat dan mendukung kelancaran distribusi serta stabilitas perekonomian di daerah.

Selanjutnya Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D. menyampaikan inflasi saat ini menjadi tantangan global termasuk Indonesia. Kenaikan harga pangan dan harga industri yang mendapat input dari impor. Sampai saat ini mengalami kenaikan 30-35% dan pangan sendiri tercatat mengalami kenaikan 43%.

Tingkat inflasi sendiri masih stabil di angka 2.8 %, meski sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2.63%. Terjaganya inflasi tersebut didukung oleh konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi inflasi.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Inflasi Tahun 2022, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/08) silam, Presiden mengingatkan jajaran untuk bekerja sama dalam upaya pengendalian inflasi di tanah air.

“Saya ingin bupati, walikota dan gubernur betul-betul mau bekerjasama dengan tim TPID di daerah dan TPID pusat. Tanyakan di daerah kita apa yang harganya naik, yang menyebabkan inflasi,” ujar Presiden.(23)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan