METRO, Ratahan- Manajemen PT Bangkit Limpoga Jaya (BLJ), sebuah perusahaan yang berinvestasi di bidang pertambangan di wilayah Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), menepis adanya pemberitaan yang tersebar yang menyebutkan telah terjadi kekerasan, pemukulan, ataupun penganiayaan kepada karyawannya.
Fakta yang sebenarnya adalah bahwa telah terjadi penyerangan terhadap basecamp perusahaan yang ternyata dipicu oleh kekeliruan informasi.
Penjelasan ini diberikan oleh manajemen PT BLJ antara lain dari Dede Thjin dan Nurhalim selaku Direktur, serta tim legal perusahaan yakni Widi Saylendra dan Inggrit S Bawias.
“Peristiwa ini terjadi pada 9 Februari, di mana Direksi dan beberapa karyawan sedang makan malam. Kemudian datang salah seorang karyawan yang disinyalir sudah dalam keadaan dipengaruhi minuman keras, di mana saat bergabung terjadi sedikit insiden yakni ada botol yang pecah saat cheers,” ungkap Inggrit.
Rupanya, menurut Inggrit, insiden ini berbuntut di mana karyawan bersangkutan merasa tersinggung dan membuat situasi mulai tidak kondusif. “Beberapa karyawan lain berupaya mengamankan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Namun, lanjut Inggrit, rupanya upaya ini tidak mmebuahkan hasil malah yang jadi adalah adanya penyebarluasan informasi yang keliru yang kemudian membuat sekelompok warga datang di basecamp. “Saat itu kemudian terjadi pengrusakan di basecamp yang menimpa bangunan dan mobil, termasuk sempat melukasi Direktur pak Nurhalim,” terangnya.
Sementara itu, Dede Thjin dan Nurhalim mengutarakan, sangat menyayangkan kemudian adanya pemberitaan bahwa peristiwa itu terjadi karena oknum karyawan yang dimaksud mendapatkan pemukulan. “Kami sangat menyayangkan berkembangnya informasi itu, karena faktanya tidak seperti itui,” tukas kaduanya.
Lanjut Dede dan Nurhalim menyampaikan, menyikapi hal tersebut pihaknya sudah menempuh upaya hukum. “Kami sudah melaporkan kejadian ini ke pihak Polres dan untuk penanganan hukumnya. Kami serahkan sepenuhnya ke pihak Kepolisian, sebab ini sudah menjadi kejadian yang luar biasa karena sudah ada pengancaman dan pengrusakan fasilitas dan aset perusahaan,” pungkas keduanya.(ftj/kg)