Nilai Ekspor Sulut Naik 19,53 Persen di Bulan Februari, Capai 69,99 Juta Dolar

Gubernur Sulut Olly Dondokambey memimpin pelepasan ekspor komoditas pertanian dari Pelabuhan Petikemas Bitung.(ist)
Ilustrasi-Ekspor komoditas pertanian dari Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara.(ist)

METRO, Manado- Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Februari 2024 mencapai 69,99 juta dolar. Angka ini mengalami kenaikan 19,53 persen dari Januari 2024 yang sebesar 58,55 juta dolar.

Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara, Asim Saputra, mengatakan komoditas ekspor pada bulan ini masih tetap didominasi oleh lemak dan minyak nabati, senilai 45,85 juta dolar atau 65,51 persen dari total ekspor.

Bacaan Lainnya

“Dilihat dari golongan barang HS2 digit, kontributor komoditas ekspor tertinggi pada Februari 2024 masih diduduki oleh komoditas lemak dan minyak nabati,” ujar Asim.

Menurut Asim, golongan barang
tersebut diekspor ke 9 negara tujuan yaitu Tiongkok, Belanda, Srilanka, Malaysia, Philipina, Korea Selatan, Inggris, Jerman, dan Kenya.

“Tiongkok merupakan pengimpor terbesar komoditi lemak dan minyak nabati Sulut. Nilai ekspor ke negara tersebut mencapai 14,76 juta dolar atau 21,09 persen dari total ekspor,” jelas Asim.

Ia mengatakan, nilai ekspor ke Tiongkok mengalami kenaikan sebesar 76,82 persen dari bulan sebelumnya. “Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2023 ekspor ke Tiongkok mengalami penurunan yaitu sebesar 27,17 persen,” katanya.

Asim juga mengungkapkan bahwa sebagian besar komoditas ekspor Sulawesi Utara dikirim melalui beberapa pelabuhan muat lokal dan sebagian kecil melalui pelabuhan muat di provinsi lain.

“Sebanyak 65,38 persen barang ekspor Provinsi Sulawesi Utara dikirim lewat pelabuhan Bitung. Adapun komoditas
terbesar yang dikirimkan melalui pelabuhan muat ini adalah lemak minyak nabati,” tuturnya.(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan