KORANMETRO.COM- Sebanyak 900 ekor ternak babi yang terdiri dari 537 ekor pejantan, dan 363 ekor betina, didatangkan dari Bali. Ratusan ekor babi bali ini didatangkan dengan menggunakan kapal KM Intan 51 rute Bali-Sulawesi Utara.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, Drh. Hanna Tioho, menuturkan langkah ini demi menjaga ketersediaan stok daging babi dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Untuk mengantisipasi maka didatangkanlah ternak babi dari Bali. Minggu lalu sudah masuk di Pelabuhan Amurang,” ujar Hanna, saat ditemui awak media, pada Kamis (24/10/2024).
Hanna memastikan ternak babi yang masuk dari Bali sudah sesuai dengan aturan dan kesehatannya terjamin sehingga akan berdampak positif bagi pengusaha dan aman dikonsumsi.
“Kondisi stok sekarang mungkin belum mampu memenuhi semua kebutuhan di Sulut, sehingga perlu ada kebijakan seperti ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Karantina Sulawesi Utara, I Wayan Kertanegara, memastikan ternak babi tersebut sudah dilengkapi dokumen karantina dari daerah asalnya sebagai jaminan kesehatan dan keamanan untuk dilintaskan antararea.
“Untuk mencegah penyebaran penyakit antararea, ternak babi dikarantina selama 14 hari di daerah asalnya, dan telah dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menjamin babi dinyatakan sehat dan bebas penyakit,” ungkap Wayan.
Saat kapal bermuatan babi tersebut sandar di pelabuhan, kata Wayan, petugas Karantina Sulawesi Utara melakukan pemeriksaan fisik dan dokumen terhadap pemasukan babi.
“Selain dilakukan pemeriksaan, petugas karantina juga melakukan penyemprotan desinfektan pada ternak babi sebagai langkah biosekuriti dalam pencegahan penyebaran penyakit hewan,” katanya.(ian)