KORANMETRO.COM- Bulan Desember 2024, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh turunnya harga beberapa komoditas terutama cabe rawit dan beras, di sejumlah wilayah.
Kepala Badan Pusat Statistik Sulut, Aidil Adha, mengatakan komoditas dominan penahan inflasi (deflasi) pada bulan Desember yaitu cabe rawit, tomat, beras, lemon, dan angkutan udara. “Sementara komoditas dominan pendorong inflasi yakni ikan tude, ikan malalugis, minyak goreng, bawang merah, daging babi,” jelas Aidil, Kamis (2/01/2025) pekan lalu.
Menurut dia, penurunan harga cabe rawit dan tomat pada bulan Desember 2024 yang dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan yang berasal dari produksi lokal maupun dari daerah lain. Sementara untuk penurunan harga beras, katanya, disebabkan karena stok yang melimpah.
“Hal ini disebabkan oleh adanya panen yang sedang berlangsung di daerah sentra produksi baik dari dalam maupun luar Sulawesi Utara,” ungkap Aidil.
Selain itu, ujarnya, pada pertengan bulan Desember 2024 hingga awal tahun 2025, harga tiket pesawat dalam negeri mengalami penurunan. “Perubahan harga tarif angkutan udara menjelang libur Natal dan Tahun Baru disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah,” jelasnya.
Dikatakan Aidil, adapun komoditas dominan pendorong inflasi yakni ikan tude, ikan malalugis, minyak goreng, bawang merah, daging babi.
“Kenaikan harga komoditas ikan selama bulan Desember dipicu kurangnya pasokan dari nelayan karena faktor cuaca buruk,” katanya.(ian)