Terdampak Efisiensi Anggaran, Perhotelan di Manado Kesulitan Tingkatkan Okupansi

KORANMETRO.COM- Dampak kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah mulai dirasakan sektor perhotelan di Kota Manado.

Sejak awal tahun hingga bulan April 2025, pengelola hotel di Manado kesulitan meningkatkan okupansi. Salah satu penyebabnya karena agenda-agenda pertemuan pemerintah di hotel berkurang jauh.

Hotel-hotel makin terpukul sebab kunjungan wisman dari Tiongkok belum kembali seramai sebelum pandemi Covid-19.

Assistant Sales Manager Ibis Manado City Center Boulevard, Jenifer Hartoyo, mengungkapkan bahwa awal tahun ini sangat berat bagi hotel-hotel di Manado. “Biasanya bulan seperti ini sudah ramai dengan paket meeting,” ungkapnya.

Jenifer bilang, okupansi meeting turun hingga 50 persen awal tahun ini efek dari efisiensi anggaran. Karena kondisi ini, pihaknya terpaksa memaksimalkan potensi lain dari kalangan swasta.

“Kita mencari peluang di corporate. Memaksimalkan promosi untuk event wedding, arisan, meeting non-government,” ucapnya.

Kondisi serupa dialami Hotel Gran Puri Manado. Hotel yang berlokasi di Jalan Ranotana ini mengalami penurunan okupansi hingga 75 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Dengan tiadanya meeting pemerintah, kami kesulitan. Padahal selama ini, sebagian besar hotel di Manado itu sumbernya dari meeting pemerintah dan kunjungan kerja, biasanya itu sepaket,” kata Ilona Emod, Director of Sales Gran Puri Manado, Selasa (29/4/2025).

Imbas dari hal ini, perhotelan terpaksa merumahkan sebagian karyawan. Mereka akan dipanggil lagi ketika ada event. “Mau dibayar bagaimana jika tidak ada event,” katanya.(nan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan