Inflasi Tahunan Sulut Capai 2,07 Persen, Disumbang Komoditi Beras

Pedagang beras di Pasar Bersehati.

KORANMETRO.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi year on year (tahunan) Sulawesi Utara (Sulut) mencapai 2,04 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 107,31 pada Juli 2024 menjadi 109,50 pada Juli 2025.

Inflasi tertinggi tercatat di Kota Kotamobagu sebesar 3,20 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Manado sebesar 1,60 persen.

Bacaan Lainnya

Tingkat inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kota Kotamobagu sebesar 3,20 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara, Aidil Adha, mengatakan inflasi tahunan terjadi karena adanya peningkatan harga pada beberapa kelompok pengeluaran, antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,54 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 1,51 persen.

“Tingkat inflasi tahunan Juli 2025 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ungkap Aidil, pada Jumat (01/7/2025).

Dijelaskan Aidil, lima komoditas dominan pendorong inflasi di Sulawesi Utara adalah beras; cabai rawit; emas perhiasan; bawang merah; dan tomat.

Sedangkan komoditas penahan inflasi, adalah daging babi, angkutan udara, daun bawang, air kemasan, ikan cakalang.

Ia menjelaskan, kenaikan harga beras pada bulan Juli 2025 disebabkan oleh pasokan beras yang berkurang dari luar wilayah Sulawesi Utara dan berkurangnya hasil panen di wilayah Sulawesi Utara.

“Komoditas beras menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 0,72 persen,” jelas Aidil.(ian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan