Pengguna REC Melonjak Hingga 13,68 TWh, Tumbuh 14 Persen Dari Tahun Lalu

Pembangkit Listrik Tenaga Air Cirata berkapasitas 1.000 MW, di Kabupaten Purwakarta dan Bandung Barat, sebagai salah satu pembangkit EBT yang terdaftar dalam sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs dan diakui secara internasional untuk mengeluarkan REC.

JAKARTA- PLN mencatat pengguna layanan Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC) mengalami pertumbuhan sepanjang semester I-2025.

Hingga bulan Juni 2025 jumlah pengguna REC melonjak hingga mencapai 13,68 terrawatt hour (TWh), atau tumbuh 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan sejak diluncurkan pada tahun 2020, penjualan REC terus mencatatkan pertumbuhan signifikan hingga mencapai 13,68 Terrawatt hour (TWh) pada Juni 2025.

“Penjualan pada tahun 2021 mecapai 308,610 MWh, dan melonjak signifikan pada 2022 sebesar 1.762.953 MWh,” jelas Darmawan.

Kemudian, katanya, meningkat lebih dari 100 persen pada 2023 atau mencapai 3.543.638 MWh, lalu sebesar 5.382.245 MWh pada 2024, dan sampai dengan semester 1 2025 penjualan REC mencapai 2.689.117 MWh.

“Minat pelanggan sektor industri dan bisnis terhadap layanan listrik hijau REC akan terus meningkat pada periode-periode selanjutnya,” ungkap Darmawan.

Menurut Darmawan, semakin banyak perusahaan, baik dari dalam dan luar negeri yang mempercayakan suplai listrik hijaunya melalui REC PLN. “Sehingga kami optimistis layanan listrik hijau ini akan terus tumbuh,” paparnya.

Darmawan memaparkan saat ini ada 10 pembangkit PLN yang telah menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC.

“Kedelapan pembangkit tersebut yakni PLTP Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, PLTP Ulumbu, PLTA Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, PLTA Saguling, PLTA Mrica dan PLTM Lambur,” ungkapnya.(brs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan