Investasi Pasti, Anti Rugi

PEGADAIAN mengEMASkan Indonesia. Ungkapan ini dipakai untuk menggambarkan peran sentral Pegadaian sebagai pengelola emas, usai ditetapkan sebagai bullion bank atau bank emas pertama di Indonesia.

Pegadaian dipilih sebagai bank emas karena memiliki infrastruktur dan pengalaman yang kuat dalam pengelolaan emas, didukung oleh ribuan tenaga ahli, tempat penyimpanan berstandar internasional, dan jaringan luas hingga ke seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya

Emas kini jadi instrumen investasi yang paling diminati. Sifatnya yang tahan inflasi, menjadikan salah satu logam mulia ini dipercaya masyarakat sebagai cara baru dalam menabung. Selama ini masyarakat sudah terbiasa dengan menabung uang. Namun di sisi lain sudah ada juga pilihan untuk menabung emas.

Di area kerja Pegadaian Kantor Wilayah V Manado, yang mencakup Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara dan Papua, tren pembelian emas mengalami peningkatan sejak awal tahun 2025.

Tercatat, kinerja penjualan secara cicil emas hingga bulan September mencapai 493 kilogram, sedangkan deposito emas mencapai 72,8 kilogram.

Tren pembelian emas menguat lantaran masyarakat cenderung terprovokasi kenaikan harga di awal tahun yang cukup tinggi.

Di awal tahun 2025, harga emas masih berkisar Rp1,5 jutaan, kini harganya melonjak hingga Rp2,1 juta, atau naik sekitar 40 persen. Kenaikan yang susah ditemui di jenis investasi lain.

Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil V Manado, Pratikno, menjelaskan harga emas yang terus menunjukkan tren kenaikan sejak akhir tahun 2024 membawa dampak positif terhadap bisnis gadai emas di Pegadaian Kanwil V Manado.

“Didongkrak oleh kenaikan harga emas di awal tahun 2025 yang menyentuh 12 persen jika dibandingkan Desember tahun 2024, meski pun harganya per hari variatif, namun pergerakannya cenderung positif,” ujar Pratikno.

Ia menjelaskan, produk gadai masih mendominasi kurang lebih 80 persen dari seluruh portofolio yang disalurkan ke masyarakat, dengan pertumbuhan mencapai 65,92 persen secara year on year.

“Dari seluruh produk gadai, emas mencapai 95 persen, dengan 15 persen diantaranya berbentuk emas batangan, dan 85 persen perhiasan,” ungkap Pratikno.

Pertumbuhan bisnis emas makin hari makin menjadi daya tarik tersendiri. Makin emas mahal makin diminati. Fenomena ini oleh beberapa orang dinilai tidak lazim secara ekonomi. Maka sepatutlah mengatakan, berinvestasi emas pasti untung, anti rugi.(ian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan