KORANMETRO.COM- ARYADUTA Manado menampilkan pentas seni dan budaya pada puncak perayaan Asta Karya, yang digelar Selasa (28/10/2025), di Ballroom Lantai 6.
Acara ini menghadirkan pesta seni yang menampilkan beragam pertunjukan mulai dari tari kabasaran; musik tradisional kulintang, cerita monolog, dongeng; talk show interaktif literasi seni & budaya yang menghadirkan narasumber Breyvi Yusuf Talanggai, dari Institut Seni Budaya Independen Manado; serta penampilan choir dan kolintang oleh siswa siswi SMP Eben Haezar 2 Manado.
Puncaknya, para tamu undangan disuguhkan pentas Teater Embun Matahari Toar & Lumimuut, yang dibawakan oleh Sanggar Sekawan Sastra, Sanggar Seni Vox Manado, dan Setali Sekawan, yang mengangkat cerita legenda Toar dan Lumimuut.
Ada pula tarian tradisional, musik khas Minahasa, dan berbagai pertunjukan budaya lainnya.
Melalui Asta Karya, ARYADUTA, mengajak masyarakat untuk mendukung pelestarian budaya. Dengan konsep ini, ARYADUTA Manado mengajak tamu dan masyarakat untuk lebih mengenal, menikmati, dan melestarikan kekayaan budaya Minahasa melalui sajian kuliner, seni, dan cerita legenda.
General Manager ARYADUTA Manado, Jayadi Hadinata, menjelaskan Asta Karya merupakan kegiatan wajib dari ARYADUTA Hotel Group, yang digelar rutin setiap tahun.
“Masing-masing mengangkat tema kebudayaan lokal. Dan kita disini menggunakan tema kebudayaan mengenai cerita Toar dan Lumimuut,” ujar Jayadi.
Ia menjelaskan, Astra Karya adalah rentetan kegiatan seni budaya yang ada di ARYADUTA Hotel, yang pada tahun ini memasuki edisi ketiga penyelenggaraannya.
“Dari ARYADUTA sendiri kita ingin membuat budaya di daerah ini benar-benar terasa dan diapresiasi. Salah satunya dengan membawakan tema-tema yang berhubungan dengan adat istiadat local,” ucapnya.
Gubernur Sulawesi Utara dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Jani Lukas, menyampaikan apresiasi kepada Hotel ARYADUTA Manado, atas inisiatif Asta Karya, sebuah acara yang menurutnya, sangat menarik, sangat strategis, yang membantu pemerintah daerah untuk mengangkat seri budaya lokal.
“Kita juga berharap di bidang perhotelan akan lebih banyak melaksanakan kegiatan seperti ini, menghidupkan seni budaya yang memang akan sangat mendukung program nasional untuk pengembangan pariwisata di tempat ini,” kata Jani.
Melalui Asta Karya, ARYADUTA tidak hanya membuka ruang bagi para seniman, tetapi juga membangun hubungan antara sektor pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
“Pesta seni dan budaya ini bukan hanya sekedar ajang hiburan tetapi ruang ekspresi dan refleksi jati diri sebagai masyarakat Sulut. Melalui karya seni kita diajak untuk menatap kembali akar budaya, menghargai warisan leluhur, dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal,” katanya.(ian)
