KORANMETRO.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada bulan November 2025 terjadi inflasi year on year (tahunan) di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 0,65 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) 108,05.
Inflasi tahunan terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada beberapa kelompok pengeluaran, antara lain kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan.
Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, menjelaskan komoditas yang mendorong inflasi tahunan, yakni beras, emas, perhiasan, biaya perguruan tinggi, ikan tude, dan ikan malalugis.
“Sedangkan yang menahan inflasi yaitu daging babi, cabe rawit, tomat, angkutan udara, dan bawang putih,” ungkap Aidil, Senin (01/11/2025).
Dijelaskan Aidil, dari 4 kota/kabupaten di Sulut yang dihitung IHK-nya, 2 diantaranya mengalami inflasi year on year. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,23 persen dengan komoditas penyumbang terbesar adalah emas perhiasan.
“Deflasi year on year terdalam terjadi di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 0,51 persen. Adapun komoditas penahan inflasinya adalah cabe rawit,” kata Aidil.(ian)






