Sulut Darurat Penempatan PMI Ilegal, BP3MI: Diduga Ada Sindikat Perekrutan

Kepala BP3MI Sulut, Syachrul Afriyadi.

KORANMETRO.COM- Sejak awal tahun hingga bulan November 2025, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sulawesi Utara (BP3MI Sulut), mencatat sudah 48 warga Sulut yang dicegat keberangkatannya ke Kamboja. Angka ini naik dari tahun lalu.

Data ini menunjukkan bahwa tren keberangkatan warga Sulawesi Utara ke negara Kamboja, Thailand, Myanmar, Laos, terus berlanjut.

Bacaan Lainnya

Di empat negara ini mereka bekerja sebagai admin judi online di perusahaan scammer.

Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sulawesi Utara (BP3MI Sulut), Syachrul Afriyadi, mengungkapkan jumlah warga Sulut yang berangkat bekerja secara ilegal terus bertambah.

“Sepanjang tahun ini sudah puluhan warga yang kami cegat keberangkatannya dari Bandara Sam Ratulangi Manado,” ujar Syachrul, kepada awak media, Selasa (9/12/2025).

Menurut Syachrul, minat warga berangkat bekerja ke luar negeri secara ilegal bertambah, karena diimingi gaji tinggi dan fasilitas dari perusahaan perekrut. Padahal, katanya, peluang bekerja secara resmi ke luar negeri masih terbuka lebar.

“Para korban ini sebenarnya tahu akan dipekerjakan sebagai online scammer di Kamboja,” paparnya.

Ia menduga, ada sindikat yang merekrut para warga ini untuk berangkat bekerja keempat negara tersebut.

“Kami juga masih mendalami keterlibatan orang-orang dekat yang membuat mereka tergiur sehingga mau berangkat ke sana,” katanya.(ian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan