KORANMETRO.COM- Alfamidi Cabang Manado lewat program Kampung Merdeka mengedukasi siswa sekolah dasar (SD) cara kelola sampah plastik menjadi rupiah. Program kampung merdeka ini bekerjasama dengan Bank Sampah Induk Likupang (BSIL).
Kegiatan ini diawali dengan para siswa SD Negeri Sarawet berjalan dari sekolah menuju BSIL yang berjarak sekira 300 meter, sambil memungut sampah plastik di sepanjang jalan. Tiba di BSIL, ke 24 siswa dan 3 guru diedukasi cara pengelolaan sampah.
Siswa dan guru diedukasi cara mengkategorikan sampah, di antaranya memisahkan sampah kantong plastik dan sampah botol plastik minuman kemasan. Hal ini perlu dilakukan karena masing-masing sampah punya nilai ekonomi yang berbeda.
“Anak-anak SD ini kami latih bagaimana cara membedakan sampah plastik yang masih bisa digunakan,” jelas pengurus BSIL Yudith Rondonuwu, Selasa (9/12/2025).
Menurut Yudith, edukasi ini sangat bernilai karena selain bisa menanamkan kesadaran peduli lingkungan, sampah yang dikumpulkan dipilah juga bisa menambah nilai ekonomi. “Jadi mereka ini bisa menjadi nasabah bank sampah, perkilonya sampah yang sudah dipilah kami bayar Rp2.000,” jelasnya.
Kepala Sekolah SD Negeri Sarawet Yenny Tewuh mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang digelar Alfamidi dan BSIL. Menurut dia, para peserta didik perlu dibekali cara mengelola sampah agar tidak merusak lingkungan.
“Saya kira ini sangat baik, anak-anak mendapat pengalaman dan diedukasi cara menjaga lingkungan juga memanfaatkan sampah menjadi rupiah, minimal anak-anak bisa mendapat uang jajan dari mengelola sampah,” jelasnya
Sementara itu, Branch Manager Alfamidi Manado Achmad Basuki mengatakan, perseroan terus menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertemakan lingkungan. Mulai dari menanam pohon, bersih sungai hingga edukasi kelola sampah.
“Saya kira ini bentuk kontribusi kami kepada lingkungan, anak-anak kami latih agar punya pemahaman tentang lingkungan dan pengendalian sampah,” ujarnya.(ian)






