Dampak Covid-19, Usaha Makan Minum Hingga Transportasi di Sulut Terkontraksi

METRO, Manado- Dari 17 lapangan usaha atau sektor ekonomi di Sulawesi Utara, ada 4 lapangan usaha yang pada triwulan I 2020 terkontraksi atau mengalami pertumbuhan negatif akibat pandemi covid-19. Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Ateng Hartono.

Dijelaskan Ateng beberapa lapangan usaha strategis, seperti jasa lainnya, jasa perusahaan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta transportasi dan pergudangan merasakan dampak yang besar.  “Dampak penerapan work from home (WFH) dan school from home (SFH) menyebabkan pengguna jasa transportasi publik berkurang signifikan, terjadi penundaan atau pembatalan beberapa penyelenggaraan event, serta beberapa tempat hiburan dan mall-mall yang tutup,” ujar Ateng.

Bacaan Lainnya

Data yang diperoleh METRO mencatat, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum terkontraksi paling dalam mencapai -17,91 persen, diikuti lapangan usaha jasa lainnya sebesar -4,78 persen, transportasi -2,59 persen dan jasa perusahaan -2,16 persen.

Pertumbuhan negatif di lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum disebabkan oleh tingkat okupansi hotel yang menurun drastis, dampak dari menurunnya jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara (Wisman). Selain itu, karena anjuran stay at home, banyak masyarakat yang cenderung memasak sendiri.

Sementara lapangan usaha jasa lainnya terkontraksi akibat dari menurunnya jumlah kunjungan wisman, banyak tempat hiburan seperti karaoke, fitness center, salon dan mall yang tutup serta beberapa event yang dibatalkan dan ditunda.

Adapun penerapan WFH dan SFH yang mengakibatkan pengguna jasa transportasi publik menurun drastis, pengurangan dan pembatalan beberapa perjalanan armada angkutan baik udara, laut dan darat, juga yang mengakibatkan pertumbuhan negatif di lapangan usaha transportasi.

“Namun sebaliknya volume pengiriman beberapa perusahaan ekspedisi meningkat karena meningkatnya belanja online,” jelas Ateng.

“Dampak penyebaran covid-19 yang mulai dirasakan pada minggu ketiga Maret 2020 pun membuat pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini tumbuh negatif semakin dalam,” pungkasnya.(71)

Pos terkait