METRO, Manado- Dalam upaya menyampaikan aspirasi masyarakat serta membuka seluas-luasnya pengaduan konsumen, maka Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Sulawesi Utara menyambangi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo).
Kepada pihak YLKI Sulut, Senior Manager SDM dan Umum PLN Suluttenggo, Galih Chrissetyo menjelaskan tentang aplikasi New PLN Mobile yang memberikan solusi kemudahan kepada masyarakat yaitu pelayanan layanan satu pintu.
“Pelanggan dapat kemudahan menikmati listrik dan tidak harus repot datang ke kantor PLN, cukup menggunakan layanan contact center 123, PLN mobile atau website PLN. Untuk mendapatkan aplikasi PLN mobile silahkan didownload melalui playstore dan appstore,” ujar Galih.
Galih juga menjelaskan bagaimana PLN membangun manajemen stakeholders melalui grup WAG dengan manajemen 45 buah grup WAG baik di tingkat Provinsi Sulut, Sulteng dan Gorontalo. “Bahkan mencakup sampai kabupaten, kecamatan, kelurahan, desa, RT RW dengan anggota grup tersebar dari elemen Forkopimda dan juga tokoh masyarakat,” ungkap Galih.
Ketua YLKI Sulut Aldi Lumengkewas mengatakan, YLKI menerima keluhan dari konsumen tentang pemadaman. Namun dia tetap mengapresiasi kinerja PLN, yang dalam kondisi pandemi, tetap menunjukan kinerja maksimal dengan berkurangnya pemadaman di daerah ini.
“Terkait masalah pembayaran rekening listrik dan terkait kWh meter bermasalah, dan setiap pengaduan pelanggan yang masuk di YLKI, langsung dikoordinasi ke unit UP3 dan ULP untuk ditindaklanjuti,” ujar Aldi.
General Manager PLN UIW Suluttenggo, Leo Basuki mengatakan, di tengah pademi Covid-19, PLN tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan di lapangan.
“Peningkatan pelayanan kelistrikan sangat membutuhkan peran serta dari masyarakat,” kata Leo.
Dia mengakui, pihaknya mengalami keterbatasan sumber daya untuk menjangkau hingga ke daerah pelosok, sehingga melalui layanan satu pintu untuk melayani pelanggan yang disiapkan PLN saat ini diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. “Layanan tersebut mampu menjawab berbagai keluhan masyarakat terkait kelistrikan karena pelanggan semakin dipermudah dengan akses informasi dan urusan kelistrikan lainnya,” tutur Leo.
Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Suluttenggo, Fintje Lumembang menambahkan, kebijakan social distancing akibat pandemi virus corona membuat hampir seluruh masyarakat beraktivitas dari rumah, sehingga penggunaan listrik bertambah.
Di sisi lain, kata Fintje petugas PLN tidak secara penuh bisa mendatangi rumah konsumen untuk melakukan input data pemakaian konsumen. Selain itu konsumen juga tidak mengirimkan foto posisi akhir stand kWh meter via whatsapp.
“Hal ini yang kemudian membuat PLN menggunakan pemakaian rata-rata tiga bulan terakhir, sehingga ada istilah kWH tertagih, dan akan disesuaikan dengan pemakaian sebenarnya sesuai yang tertera pada kwh meter pelanggan,” tukas Fintje.(71)