METRO, Manado- Kanwil Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) di Triwulan II 2021 khusus wilayah Provinsi Sulawesi Utara mencatat realisasi penerimaan sebesar Rp 54.964.246.000 atau 220,92 % dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp 24.879.760.000.
Kenaikan penerimaan ini utamanya disumbang oleh capaian penerimaan bea keluar yang melonjak 3.590,63 % atau Rp 42.107.651.000 dari target tahunan Rp 1.172.709.000.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara, Cerah Bangun mengungkapkan bahwa lonjakan bea keluar disumbang oleh ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit. “Melonjaknya harga CPO karena perubahan harga pasar dunia. Perubahan harga ini menambah biaya bea keluar,” ujarnya.
Dijelaskan Cerah, kenaikan harga CPO disebabkan oleh terjadinya peningkatan harga patokan ekspor untuk CPO dan turunannya. Berdasarkan ketentuan saat ini, kata Cerah treshold harga pasaran rata-rata CPO yang tidak dikenakan bea keluar hanya sebesar US$ 750 per ton.
“Saat ini eksisting di atas US$ 1000 per ton. Pengenaan bea keluar sangat signifikan karena berdasarkan harga spesifik,” ungkapnya.
Meski ekonomi terganggu di masa pandemi ini, namun kata Cerah kebutuhan akan CPO di dunia masih sangat tinggi. “Hal ini menyebabkan harga CPO terus mengalami kenaikan,” terangnya.
Di sisi lain, menurut Cerah naiknya harga patokan CPO juga menambah kewaspadaan pihak Bea dan Cukai untuk mengawasi ekspor produk ini. Semakin dilarang untuk diekspor, maka kata Cerah nilainya akan semakin meningkat. “Potensi penyelundupannya juga semakin tinggi,” ungkapnya.
Cerah juga menambahkan bahwa pihak Bea dan Cukai terus mendorong beberapa perusahaan kawasan berikat di Kota Bitung yang mengelola produk CPO agar terus berjalan di masa pandemi ini.
“Jumlah pengguna fasilitas kepabeanan di Kantor Wilayah Sulawesi Bagian Utara khusus Provinsi Sulawesi Utara per 30 Juni 2021 sebanyak empat perusahaan kawasan berikat, dan satu perusahaan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor. Pemberian fasilitas ini mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2.752 orang,” pungkasnya.(71)