METRO, Manado- Setelah empat bulan berturut-turut dilanda inflasi akibat kenaikan harga beberapa barang kebutuhan pokok, pada bulan Agustus Kota Manado kembali mencatatkan deflasi sebesar 0,37 persen.
“Patut disyukuri karena setelah beberapa bulan inflasi, kini Kota Manado mengalami deflasi, sehingga inflasi tahun ke tahun hanya 3,85 persen. Mudah-mudahan dengan perkembangan inflasi ini, harga-harga relatif terkendali dan terjaga dengan baik,” ujar Asim Saputra, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Kamis (01/9) siang.
Dijelaskan Asim, di tengah kenaikan sejumlah barang kebutuhan, ada beberapa komoditas yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami penurunan seperti bawang merah, angkutan udara, cabai rawit, tomat, kangkung dan ayam hidup, ikan malalugis cabai merah, terong dan tahu mentah.
“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar yaitu bawang merah sebesar 0,4137 persen, kemudian angkutan udara sebesar 0,2029 persen dan cabai rawit sebesar 0,0733 persen,” ungkap Asim.
Sementara komoditas yang menyumbang inflasi menurut Asim, ada pada beberapa jenis ikan, terutama ikan cakalang. “Kemudian diikuti rokok kretek filter maupun kretek putih, popok bayi, sabun wajah, apel, mie kering, krim wajah dan semen,” terangnya.
Asim menuturkan, berdasarkan hasil pantauan terhadap perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat berdasarkan kelompok pengeluaran, tercatat ada tiga kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu transportasi, makanan minuman rokok dan tembakau, dan kelompok kesehatan.
Sementara kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya, perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga, pakaian dan alas kaki, rekreasi olahraga budaya, kata Asim mengalami penurunan.
“Tiga kelompok lainnya, yaitu kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman cenderung stagnan,” tandas Asim.(71)