METRO, Tomohon- Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam kunjungannya ke Provinsi Sulut, pada Jumat (06/01) melakukan dialog dengan Komunitas Penggerak Provinsi Sulut bertempat di SMP Lokon St. Nikolaus, Tomohon.
Dihadapan 170 pemangku kepentingan Program Guru Penggerak (PGP), Sekolah Penggerak, dan Program Organisasi Penggerak (POP), Nadiem menyampaikan bahwa kebijakan Merdeka Belajar harus hadir sebagai suatu gerakan.
“Jadi, kunci keberlanjutan Merdeka Belajar ada di tangan para pemangku kepentingan,” ungkap Nadiem.
Di mana, kalau Merdeka Belajar sudah jadi gerakan dan dirasakan manfaatnya, bagaimana pun kebijakan kementerian, akan sulit membendung semangat Merdeka Belajar.
“Kami memilih anda, guru-guru penggerak hebat, kepala sekolah penggerak, organisasi penggerak, agar kalian berani berinovasi, idealis, dan selalu memprioritaskan murid,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Nadiem juga menyampaikan bahwa adalah hak bagi setiap guru penggerak untuk menjadi kepala sekolah maupun pengawas.
“Mari kita berikan mereka posisi sebagai pemimpin supaya bisa membuktikan dan mendorong gerakan transformasi pendidikan,” tandas Nadiem.
Dirinya juga mendorong dan mengapresiasi seluruh organisasi yang mampu bersinergi dengan pemerintah dalam memajukan pendidikan di daerah.
“Kami tentu sangat mengapresiasi organisasi yang ada di sini, yang terus berkonsentrasi penuh pada peningkatan kompetensi guru,” pungkas Nadiem.(fly/kg)
Komentar