METRO, Manado- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Utara (Sulut) memantau distribusi minyak goreng di 15 kota kabupaten, pada Kamis (16/2).
Pemantauan dilakukan di tingkat pengecer, distributor dan produsen. Objek pemantauan dikhususkan pada minyak goreng rakyat atau biasa disebut minyak goreng DMO.
“Minyak DMO dijual dalam bentuk minyak curah dan minyak kemasan dengan merek Minyakita. Harga eceren minyak DMO Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilo,” kata Kepala Dinas Perindag Sulawesi Utara, Daniel Mewengkang.
Menurut Daniel, di kabupaten kota rata-rata melaporkan stok minyak curah terbatas dan dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). “Apalagi Minyakita, hanya ada di beberapa pasar rakyat, itu pun jumlahnya sedikit, harga jualnya bahkan jauh di atas HET,” ujarnya.
Ditemui awak media saat memantau harga minyak goreng di Pasar Pinasungkulan dan Pasar Bersehati, Ketua Tim Barang Kebutuhan Pokok Hasil Industri Kemendag, Indra Wijayanto mengatakan, pemantauan stok dan harga sekaligus untuk menghadapi bulan puasa dan Hari Raya Lebaran 2023.
“Tujuan pemantauan kita ke Sulut untuk menghadapi puasa dan lebaran. Kita harus tahu seperti apa kondisi di lapangan,” ujar Indra.
Dijelaskannya, harga dan ketersediaan minyak goreng di Pasar Pinasungkulan dan Bersehati masih terkendali, meski ada beberapa pedagang yang menjual di atas HET.
“Stok banyak. Minyakita juga tersedia meski tak banyak. Untuk harga bervariasi ada yang sampai Rp 16 ribu,” jelas Indra.
Menurutnya, harga minyak goreng di kedua pasar rakyat itu beragam, mulai Rp 14 ribu hingga Rp 16 ribu.
“Di dua pasar ini pasokan ada, harga masih moderat tidak terlalu tinggi. Minyakita ada tapi tidak banyak, harganya sudah Rp 14 ribu,” ungkapnya.
Meski begitu, menurut Indra pada sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok (SP2KP), harga minyak goreng di Sulut di atas rata-rata nasional.
“Sulut ada di atas rata-rata nasional karena kami belum mengetahui bagaimana kondisi harga dan pasokan di tingkat kota kabupaten. Di Manado mungkin aman, tapi di daerah lain bisa saja harganya jauh di atas HET,” terangnya.
Indra menilai, stok minyak goreng harusnya melimpah mengingat di Sulut ada 3 produsen besar, yaitu PT Agro Makmur Raya, PT Multi Nabati Sulawesi, dan PT Salim Ivomas Pratama. “Tetapi harga minyak masih tinggi, kita akan lakukan kroscek,” katanya.
Daerah-daerah yang jauh dari produsen seperti Minahasa dan daerah Kepulauan Sangihe dan Talaud perlu mendapat perhatian pemerintah. Karena rantai pasok yang panjang berimbas pada harga.
“Harusnya distributor pertama ada di daerah-daerah tersebut, sehingga harga Migor terkendali,” ucap Indra.
“Kita sebenarnya sedang mendorong Bulog untuk memasok minyak goreng ke daerah-daerah yang jauh dari produsen,” imbuhnya.
Indra tak memungkiri stok Minyakkita terbatas, karena produksi hanya 300 ribu ton per bulan. Namun kata dia masyarakat tak perlu khawatir kehabisan minyak goreng.
“Jelang lebaran kita naikkan 450 ribu ton. Selain itu masih ada minyak kemasan premium. Jadi tak perlu khawatir,” tandas Indra.(71)