KORANMETRO.COM- Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Peribahasa ini cocok untuk menggambarkan situasi yang dialami seorang pria di Kota Manado, Sulawesi Utara, sebut saja Jaka.
Niat hati menikmati ‘jasa’ perempuan panggilan, Jaka malah tertipu. Handphone, dompet beserta uang tunai miliknya nyaris hilang. Beruntung polisi berhasil mengamankan para pelaku.
Jaka awalnya berniat memesan jasa perempuan panggilan lewat aplikasi Michat. Setelah sepakat soal harga, ia mentransfer sejumlah uang sebagai tanda jadi ke rekening si perempuan, sebut saja Bunga. Sialnya, belum juga menikmati ‘jasa’ Bunga, Jaka justru kehilangan barang-barang berharga berupa dompet dan handphone serta uang Rp 300 ribu.
Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono, mengatakan setelah mentrasfer uang Rp 600.000 ke rekening atas nama JEP, Jaka dan Bunga sepakat bertemu di sebuah penginapan. Namun tak lama berselang, seorang pria yang mengaku sebagai kakak Bunga mendatangi Jaka dan meminta tambahan Rp 300.000.
“Situasi semakin memburuk ketika tiga pria lainnya memasuki kendaraan korban, mengambil dompet dan ponselnya, dan memaksa pelapor mengantar mereka ke daerah Minahasa Selatan. Dalam perjalanan, pelapor memberikan uang tambahan sebesar Rp 300.000 dengan harapan barang-barangnya dikembalikan,” ungkap Agus.
Menurutnya, polisi segera melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi bahwa ponsel korban berada di desa Mokupa, Kabupaten Minahasa. Petugas lalu bergerak ke lokasi, mengamankan ketiga pelaku beserta barang bukti berupa ponsel Redmi Note 13 Pro 5G berwarna hitam.
“Ketiga pelaku yang ditangkap adalah CL (25), seorang tukang asal desa Raanan Baru; JK (21), seorang petani dari desa yang sama; dan JEP (18), asal Desa Mokupa,” kata Agus.(brs)